PT RAPP memberikan sosialisasi pencegahan dan bahaya karhutla melalui program FAC yang menjadi bagian program Desa Bebas Api di berbagai sekolah di Pulau Padang.
(ISTIMEWA)
RIAU ONLINE, PULAU PADANG – Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) harus dilakukan oleh semua pihak, tidak hanya pemerintah, tetapi juga dari seluruh kalangan, tak terkecuali para guru di sekolah. Fire Aware Community (FAC) yang menjadi bagian Program Desa Bebas Api atau Free Fire Village Program yang diinisiasi oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) kembali mensosialisasikan pencegahan dan bahaya Karhutla kepada sekitar 54 sekolah di Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Salah satunya Kepala Sekolah SMPN 5 Tasik Putri Puyu, Muhammad Amin. Ia menilai program ini sangat tepat disosialisasikan kepada para siswa. Sebab, pencegahan harus dilakukan dari pikiran.
“FAC ini bagus. Bisa memberikan pemahaman kepada siswa jika membakar lahan itu berbahaya dan bisa berdampak untuk kesehatan manusia. Mereka harus paham itu dulu. Itu akan tertanam di pikiran mereka hingga besar nanti,” tutur Amin.
Sekretaris Kecamatan Merbau, Amuniruddin mengapresiasi kegiatan FAC ini. Ia mengatakan program ini bagus bagi siswa. Bisa mengubah pola pikir mereka.
“Kebakaran ini banyak sekali ruginya sehingga sangat bagus siswa sejak dini diberikan pemahaman. Kami berharap ke depan program FAC ini semakin meluas sehingga membuat generasi muda dapat menerapkan hidup cinta lingkungan," katanya.
Sementara itu, Manajer Program FFVP Sailal Arimi mengatakan pencegahan kebakaran hutan harus dimulai sejak dini. Hal ini dilakukan agar di masa depan tidak akan terjadi karhutla di Indonesia. Sosialisasi ini sendiri bertujuan untuk mengajarkan siswa didik untuk mencintai lingkungan dan mengajak orang tua mereka untuk membuka lahan tanpa bakar.
“Metode penyampaian pencegahan karhutla untuk sekolah-sekolah kami bedakan dengan masyarakat umum, yakni melalui media komik dan video sehingga mereka semakin tertarik dengan apa yang kita sampaikan terkait pencegahan dan bahaya Karhutla,” pungkas Sailal.