PT CPI Berkontribusi terhadap Lapangan Kerja, Masyarakat dan Pendapatan Negara

Kemitraan-PT-CPI.jpg
(ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, JAKARTA – Kemitraan PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) dan Indonesia selama 94 tahun terakhir berkontribusi terhadap tersedianya lapangan kerja yang berkualitas. Hal tersebut turut meningkatkan pendapatan masyarakat Indonesia, memberikan program investasi sosial yang bermanfaat, serta dan menyumbangkan pendapatan negara hampir US$ 200 miliar.

Manfaat utama secara ekonomi dari kemitraan tersebut antara lain:

• Saat ini, 98,7 persen karyawan PT CPI merupakan karyawan nasional, naik dari sebelumnya 97 persen pada 2016.
• US$ 736 juta tambahan pendapatan bagi masyarakat dari kehadiran operasi Chevron dan perusahaan mitra kerja (2013)
• US$11,9 miliar kontribusi terhadap Gross Domestic Product (GDP) Indonesia dari kehadiran operasi Chevron dan perusahaan mitra kerja (2013)
• Satu pekerjaan di Chevron mendukung terciptanya rata-rata 36 pekerjaan lain di Indonesia (2009-2013).

“Kita hidup di dunia yang saling berhubungan dan saling bergantung satu sama lain untuk maju. Kami percaya bahwa bisnis kami dapat berhasil apabila masyarakat di sekitar wilayah operasi kami juga berhasil,” ujar Deputy Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit dan Presiden Direktur PT CPI Albert Simanjuntak.

Alberta menjelaskan investasi dan kemitraan Chevron dengan masyarakat turut meningkatkan peluang bagi keluarga dan bisnis kecil di Indonesia.

"Program Pengembangan Bisnis Lokal (Local Business Development - LBD) kami di Riau, Kalimantan Timur dan Jawa Barat menghasilkan lebih dari 7.800 kontrak bagi perusahaan lokal, menciptakan hampir 52.000 lapangan kerja, dan membelanjakan lebih dari US$120 juta (Rp 1,2 triliun) untuk barang dan jasa dari mitra lokal. Kami juga menyelenggarakan pelatihan kejuruan (vocational training) untuk membantu anak-anak muda dalam mempelajari keterampilan baru. Sekitar 400 peserta mengikuti program ini terhitung sejak 2011," jelasnya.

Chevron juga mengembangkan program pertanian terpadu yang berkelanjutan, pengembangan usaha kecil-mikro, serta akses masyarakat terhadap lembaga keuangan mikro di sekitar wilayah operasi PT CPI di Provinsi Riau. Sejak 2015, program tersebut telah melatih lebih dari 1.570 petani dan pengusaha kecil-mikro sehingga mampu meningkatkan tingkat pendapatan mereka.

"Kami juga membantu pendirian pusat usaha kecil-menengah yang menjadi tempat konsultasi bisnis dan penjualan lebih dari 200 produk," sebutnya.



Dengan fokus pada keberlanjutan, kata Albert, PT CPI mendukung guru, terutama yang mengajar sains, teknologi, teknik dan matematika, untuk meningkatkan peluang kerja bagi generasi mendatang.

"Investasi kami di bidang pendidikan dan pelatihan telah membantu masyarakat untuk meraih kesuksesan. Pendidikan menjadi fokus PT CPI sejak 1957, ketika mendirikan sekolah menengah atas pertama di Riau, yakni SMAN 1 Pekanbaru," jelasnya.

PT CPI, melalui kemitraan dengan Pemerintah Provinsi Riau, mendirikan Politeknik Caltex Riau (PCR) pada 2001. PCR merupakan politeknik pertama di Provinsi Riau. Kurikulummnya disusun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Sampai dengan 2017, PCR telah meluluskan lebih dari 3.300 mahasiswa. Sekitar 85 persen lulusan mendapatkan pekerjaan dalam kurun tiga bulan setelah lulus.

PT CPI juga membantu pendirian Politeknik Aceh pada 2008, sebagai bagian dari program Chevron Aceh Recovery Initiative (CARI) setelah terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami yang menghancurkan wilayah Aceh pada 2004. Politeknik tersebut membuka jurusan mekatronika, teknologi informasi, elektronika industri, dan akuntansi.

"Kami juga menginisiasi Darmasiswa Chevron Riau (DCR), sebuah beasiswa untuk membantu siswa-siswa terbaik di Riau dalam mengakses pendidikan tinggi. Sejak 2001, program ini telah memberikan manfaat kepada lebih dari 1.000 siswa," kata dia.

Rita Kusrina, yang saat ini bekerja sebagai seorang analis di PT CPI, menerima beasiswa DCR untuk menempuh Pendidikan di Politeknik Caltex Riau pada 2002. “Berkat beasiswa ini, saya dapat membiayai pendidikan saya tanpa membebankan pada orang tua, mempelajari keahlian untuk memasuki dunia kerja dan hidup mandiri,” kata Rita.

Chevron membantu kesehatan masyarakat dengan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan. Melalui program Desa Siaga di Provinsi Riau dan Kalimantan Timur, PT CPI bekerjasama dengan organisasi dan pemerintah setempat untuk membantu para bidan dan sukarelawan di 10 desa dalam menolong proses melahirkan dan penanganan bayi baru lahir.

"Pada tahun 2015, kami menyediakan perlengkapan medis bagi 15 pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Pada akhir tahun 2016, setiap bulannya lebih dari 2.500 wanita dan anak-anak merasakan manfaat dari program tersebut," ungkap Albert.

ISTIMEWA

Di Rumbai Pesisir, kecamatan yang terletak di sepanjang Sungai Siak dekat Pekanbaru di Provinsi Riau, Chevron bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk membangun sumur air bersih.

“Sebelumnya masyarakat sangat kesulitan untuk mendapatkan akses terhadap air bersih. Chevron tidak hanya menyediakan akses terhadap air bersih, namun juga meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik,” kata Yuliarso, Camat Rumbai Pesisir yang membawahi delapan kelurahan di wilayah tersebut.

Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi terdepan di dunia dan melalui anak-anak perusahaan di Indonesia telah beroperasi di negeri ini selama 94 tahun. Dengan inovasi dan komitmen karyawan kami yang memiliki keahlian dan dedikasi tinggi, Chevron Indonesia menjadi salah satu produsen minyak mentah terbesar di Indonesia.

Dari lapangan-lapangan migas darat kami di Riau, Sumatera dan lapangan-lapangan migas lepas pantai di Kalimantan Timur, kami telah memproduksi lebih dari 13 miliar barel minyak untuk pemenuhan kebutuhan energi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam mengoperasikan blok migas, Chevron bekerja di bawah pengawasan SKK Migas berdasarkan kontrak kerja sama atau Production Sharing Contract (PSC)," tandasnya.