LAPORAN: AZHAR SAPUTRA
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Selain melirik potensi ikan selai di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Kota Kampar Kabupaten Kampar yang begitu menjanjikan. Pemerintah Provinsi Riau rupa-rupanya juga melirik sektor lain.
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Riau, Asrizal mengatakan bahwa mereka akan menggairahkan pangsa pasar budi daya tanaman sagu yang ada di Sungai Tohor, Kecamatang Tebing Tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Harapanya upaya kita ini nantinya akan terbentuk sentra sagu yang tidak hanya mampu mengolah sagu basah. Tapi seluruh turunanya," katanya, Sabtu, 19 Mei 2018.
Asrizal menambahkan melalui revitalisasi Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) program dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk tahun 2018, mreka akan menyediakan dana yang cukup besar bagi para pengusaha kecil dan menengah.
"Ada dana alokasi khusus dari Kementerian untuk membangun sentra industri SIKIM pengelolaan sagu dengan jumlah yang kita dapatkan sebesar Rp 20.8 miliar," imbuhnya.
Kemudian, dana itu nantinya akan diserahkan kepada 12 industri kecil menengah yang ada disana yang memiliki keterbatasan anggaran. Selain sagu, Asrizal menuturkan bahwa mereka juga melirik potensi kopi khas gambut, kopi Liberika yang pasarnya juga cukup menjanjikan.
"Padahal disana biji kopinya diekspor ke Malaysia dari kualitas super, medium digabung menjadi satu. Sehingga nilai tambah mereka kecil. Kita akan mencoba memperjuangkan ini agar mereka dapat memilah biji kopi," tegasnya.
Untuk sektor ini, Asrizal melihat ada sekitar 1000 hektare hamparan tanaman buah kopi berjenis seperti ini sehingga dirinya berkeyakinan bahwa sektor ini akan mampu menopang kehidupan masyarakat selain tanaman sagu.
"Kita sudah lakukan pendekatan terhadap 14 industri kecil yang ada disana. Tapi yang baru memproduksi baru satu. Sedangkan sisanya baru mengolah biji kopi beras,"tutupnya.