Laporan: FATMA KUMALA
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau memprediksi naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) berpengaruh pada inflasi April 2018 mendatang.
Menurut Kepala BPS Riau, Aden Gultom, hal tersebut dikarenakan tren harga minyak dunia akan terus mengalami kenaikan. Kenaikan harga tersebut nantinya juga berdampak pada harga bahan pokok seperti beras, cabe merah, bawang merah dan komoditas lainnya.
Dalam konferensi pers hari ini, Senin 2 April 2018, BPS mencatat, tingkat inflasi Riau pada Maret 2018 sebesar 0,55 persen. Angka ini naik dari Februari lalu yang masih di level 0,85 persen. Adapun inflasi secara tahunan sebesar 3,62 persen.
"Pertalite belum masuk 10 besar penyumbang inflasi. Masih cukup kecil, tertutupi oleh cabai merah yang pengaruhnya paling tinggi menyumbang inflasi di Riau. Pertalite itu nanti akan berpengaruh pada bulan April 2018. Kecuali jika dalam April harga minyak dunia turun lagi. Tapi kayaknya ngga. Karena tren minyak dunia naik,” kata Aden Gultom.
Menurut Aden, jika yang naik harga pertalite, kemungkinan harga bahan tidak besar kenaikannya. Hal tersebut dikarenakan angkutan logistik menggunakan bahan bakar premium atau solar.
"Kalau premium yang naik, baru terlihat. Bukan hanya harga transportasi yang naik, tetapi termasuk harga bahan pokok seperti bawang merah, beras dan lainnya. Karena angkutan logistik menggunakan premium. Kalau pertalite yang naik, maka hubungannya nanti adalah biaya transportasi hanya sekian persen, kan nggak semua pakai pertalite," jelas Aden.
"Yang bahaya naik itu solar dan premium. Pertalite persentasenya belum sebanyak premium walaupun trennya masyarakat kita dalam tanda kutip dipaksa untuk pakai pertalite. Kan sekarang sulit pakai premium. Karena memang pemerintah mengkuota untuk subsidi,” tambahnya.
Selain itu, Aden menyebutkan, selama Maret 2018, selain cabai, komoditas yang berperan terjadinya inflasi di Riau yakni, bawang merah, ketupat/lontong sayur, bawang putih, udang basah, ikan serai, bensin, dan lain-lain. Sementara itu komoditas yang menahan inflasi (deflasi) antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, angkutan udara, bayam, dan lain-lain.
Kemudian, BPS mencatat, Inflasi Riau Maret 2018 terjadi karena adanya kenaikan harga pada enam kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan 1,68 persen, diikuti kelompok sandang 0,62 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,35 persen, kelompok kesehatan 0,31 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,06 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga relatif stabil. (1)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id