Pertamina Akan Perkenalkan Pengganti Premium Saat Asian Games 2018

SPBU-Pekanbaru2.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

Laporan: Fatma Kumala

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pertamina akan memperkenalkan produk pengganti premium pada pelaksanaan Asian Games 2018 mendatang. Hal ini berdasarkan aturan penerapan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ramah lingkungan terus digencarkan pemerintah. Salah satunya dengan menghadirkan penggunaan BBM standar Euro 4 pada pelaksanaan Asian Games 2018, agar kualitas udara lebih sehat. Hal ini disampaikan langsung oleh Unit Manager Communication and CSR PT Pertamina (Persero) MOR I, Rudi Arrifianto kepada Riauonline.co.id, Senin 26 Maret 2018.

Ia menyebutkan hal tersebut berdasarkan Indonesia sudah memiliki undang-undang yang mengatur tentang penggunaan BBM standar lingkungan, yakni Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor 20 Tahun 2017. Permen ini sudah berlaku sejak 10 Maret 2017 untuk kendaraan tipe baru dan 10 Juli 2018 untuk kendaraan yang sedang diproduksi.

“Bahan bakar minyak yang tidak memenuhi standar (Euro 4) akan segera dihapus,” ungkapnya.

Dikatakan Rudi, Pertamina telah mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk memgembangkan dan membangun kilang-kilang yang hasil produksi berada pada level euro 4.

Baca Juga Ini Penjelasan Pertamina Soal Kenaikan Harga Pertalite

“Ini sebagai bagian dari langkah-langkah pemerintah untuk berpartisipasi dalam menurunkan emisi atau gas buang beracun,” jelasnya.

Lamgkah kongkrit upaya penurunan emisi atau gas buang bahan bakar kendaraan ini, lanjut Rudi, adalah dengan memperceoat penggunaan euro 4. Penugasan tahap awal ini adalah wilayah-wilayah yang menjadi tuan rumah Asian Games dan daerah tujuan destinasi wisata pelaksanaan.



“Kita harus diharuskan menggunakan bahan bakar standar euro 4 yang sebenarnya sudah menjadi tren dunia. Semua sudah meninggalkan bahan bakar kendaraan yang kualitasnya buruk seperti premium, karena memang tidak sehat,” paparnya.

Menurut Rudi, saat ini Indonesia rata-rata kandungan partikel jahatnya mencapai 30 ug per m3, sudah melampaui standar WHO 20 ug per m3.

“Penyebabnya yaa kita masih menggunakan dua jenis BBM yang kualitasnya dari sisi dampak terhadap cuacanya masih buruk, yaitu Premium dan solar,” pungkas Rudi.

Klik Juga Harga Minyak Dunia Naik Pengaruhi BBM, Mahasiswa: Kita Negara Penghasil Minyak

Rudi menjelaskan, Premium memiliki kadar sulfur yang relatif tinggi sehinga menimbulkan gas buang yang cukup besar ketika digunakan. Sementara euro 4 sulfurnya paling rendah. Kandungan sulfur pada euro 4 berada di 50 ppm dibanding BBM saat ini sekitar 500 ppm.

Untuk harga, Rudi belum bisa mengatakan banyak. Ia hanya menyebutkan pihaknya akan melakukan formulasi lagi.

“Kita belum menjual. Masih sosialisasi awal untuk keperluan Asian Games 2018 dan kenalkan produk baru pertamina,” tutupnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id