Laporan: FATMA KUMALA
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Bank BTN Syariah menggelar grand opening relokasi kantor cabang dan kantor kas syariah di Jalan Arifin Ahmad, Pekanbaru, Senin 15 Januari 2018.
Kegiatan ini dihadiri oleh wakil walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi, kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau Siti Astiyah dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau Yusri.
Kepala Cabang BTN Syariah Pekanbaru, Aries Tuti mengatakan untuk merelokasi ini ada beberapa proses yang harus dilalui. Selain pengurusan izin ke OJK, Tuti juga mencari gedung baru yang berlokasi strategis dan lebih besar dari gedung sebelumnya, di Jalan Tuanku Tambusai.
Dalam kesempatan itu, dipaparkan juga untuk target tahun 2018, akad kredit di BTN Sayariah untuk program perumahan naik hingga 40 persen, atau sekitar 8.000 unit dari porsi yang diberikan pemerintah.
"Dari tahun ke tahun meningkat terus. Apalagi kita fokus di bisnis KPR. Sejalan dengan program pak Jokowi program sejuta rumah," ujar Tuti.
Sementara itu, Kanwil IV BTN Riau Manahan Hutapea dalam sambutannya juga memaparkan bahwa pembiayaan selama tahun 2017 tumbuh 50 persen dibanding 2016. Hal ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah kota/kabupaten di Riau. Kemudian, juga atas dukungan mitra-mitra bank BTN dalam merealisasikan pembiayaan di Provinsi Riau.
Menurut Manahan, pesatnya pertumbuhan harus didukung dengan peningkatan layanan untuk nasabah. "Kami lakukan relokasi agar lebih nyaman dan representatif. Dengan ini juga kami berharap KCS Syariah bisa membantu Riau khususnya Kota Pekanbaru dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk program pembangunan perumahan," katanya.
Dikesempatan yang sama, Kepala OJK Riau Yusri menyampaikan bahwa perpindahan ini artinya dapat memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah. Meskipun, menurut Yusri ada beberapa isu tentang Syariah yang mesti diselesaikan.
Pertama masalah permodalan. Permodalan perbankan syariah dianggap belum sebaik perbankan konvensional. Padahal, permodalan merupakan syarat penting bagi permodalan usaha.
Kedua tentang kemampuan SDM (Sumber Daya Manusia), human capital perbankan syariah belum sebaik perbankan konvensional. "Ini perlu dibangun. Sehingga kedepan tidak kalah dari perbankan konvensional,” pungkasnya.
Ketiga, produk perbankan syariah masih terbatas jika dibanding dengan perbankan konvensional. Dan terakhir literasi keuangan syariah. Menurut Yusri, masih banyak masyarakat yang belum paham dengan industri perbankan syariah.
"Ojk siap meliterasi masyarakat tentang perbankan syariah. Dukungan pemda juga penting dalam pengembangan syariah ke depan. Dukungan bisa berupa kemudahan dalam perizinan, dan pembiayaan juga," sebutnya.
Seperti diketahui, ada 120 ribu unit kebutuhan rumah di Riau. Yusri mengatakan peran bank BTN dalam pembangunan tentu dibutuhkan.
"Ini tentu bisa dibantu oleh BTN Syariah. Tapi kebutuhan masyarakat Riau tidak hanya perumahan. Saya berharap BTN Syariah bisa memperluas produk-produknya dan membantu masyarakat Riau untuk mengembangkan usahanya. Misal dari sisi pembangunan UMKM, kuliner dan lainnya," paparnya.
"Apalagi pemda sedang menggalakkan pariwisata di Riau, ini tentu akan memberikan efek multiplayer sangat baik terhadap ekonomi Riau. Terutama perhotelan, kuliner, ketika pariwisata tumbuh kuliner juga harus tumbuh. Syariah hadirlah disitu," lanjut Yusri. (1)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id