DIREKTUR Utama Irvandi Gustari, berfoto bersama Komisaris Utama Raja Mambang Mit, usai menerima dua penghargaan pada acara Anugerah Perbankan Indonesia VI, 2017, Rabu malam, 23 Agustus 2017, di Hall KBRI Singapura.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
Lapora: NANDA FADILLA SARI
PEKANBARU, RIAU ONLINE - Ada keinginan besar dari Direktur Utama Bank Riau Kepri (Dirut BRK), Irvandi Gustari, untuk menjadikan Bank Riau Kepri Syariah, sebagai ikon, bersanding dengan bank konvensional milik bank kebanggaan masyarakat serumpun, Melayu Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) tersebut.
Keinginan tersebut sejalan dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa (RUPS-LB), Jumat malam, 3 Maret 2017 silam.
"Saya berkeinginan, ini sesuai dengan hasil RUPS Tahunan dan RUPS-LB, menjadikan Bank Riau Kepri Syariah sebagai ikon, sama dengan BRK konvensional. Buktinya, sekarang ini kinerja BRK Syariah sangat pantas diapresiasi berbagai pihak," kata Irvandi Gustari saat menutup Muslim Kreatif 5 diselenggarakan Bank Riau Kepri Syariah, Sabtu malam, 30 September 2017, di Mal SKA Pekanbaru.
Baca Juga:
Bank Riau Kepri Syariah Pemersatu Dua Saudara, Riau Dan Kepri
Unit Syariah Bank Riau Kepri Spin Off Tahun 2018 Mendatang
Saat ditanyakan mengenai proses pemisahan (spin off) antara Bank Riau Kepri konvensional dengan syariah, Irvandi Gustari mengatakan, saat ini prosesnya sudah setengah jalan. Termasuk menggelar Muslim Kreatif sebagai sarana literasi perbankan, kemudian ditingkatkan dan dilanjutkan dengan bisnisnya.
Pada Desember 2017 mendatang, tuturnya, kajian telah selesai dilakukan dan dilanjutkan permintaan penambahan modal serta tahapan-tahapan lainnya.
"Desember ini kajian selesai, minta penambahan modal ke pemegang saham. Kita mohon doa masyarakat untuk mewujudkan Bank Riau Kepri Syariah ini. Kalau ini terealisasi, maka Bank Riau Kepri punya dua bank, konvensional dan syariah," jelas anak ketiga Wali Kota Pekanbaru 1981-1986, Ibrahim Arsyad ini usai acara Muslim Kreatif.
Irvandi menjelaskan, BRK Syariah saat ini nomor ketiga terbesar di Indonesia produk hajinya yang dipilih umat muslim. Bank Riau Kepri berada di bawah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Ia mengatakan, sepertiga dari jumlah keseluruhan jemaah haji di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau (Kepri), merupakan nasabah BRK Syariah.
"Target kita tahun ini kesiapan teknis kita rampungkan, tahun depan semester I, harapan saya, penambahan modal dari pemegang saham, Perda dan pengesahannya bisa diselesaikan. Itu harapan saya," kata Irvandi.
Jika pemegang saham setuju menambah modal, kemudian dilanjutkan dengan pengesahannya dalam bentuk Perda, maka tahapan berikutnya pengesahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kita mohon doanya. Syariah ini kita percepat, ini adalah kebutuhan masyarakat dan lebih mendekatkan ke masyarakat juga," jelasnya.
OJK Mendukung
Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau, Yusri, mengatakan, umat Islam harus betul-betul menyadari, perbankan syariah merupakan kebutuhan, dan gaya hidup mereka.
Klik Juga:
Spin Off Syariah Jadi Bahan RUPS-LB Bank Riau Kepri Esok Malam
Para Pemegang Saham Apresiasi Kinerja Positif Bank Riau Kepri Di 2016
Ia berharap, Bank Riau Kepri Syariah memperkaya produk dan melihat apa saja dan sesuai dengan kebutuhan umat Islam. Selain itu, layanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ada di Provinsi Riau dan Kepri.
"Kita akan berikan kemudahan perizinan lebih cepat (Spin Off), dengan kajian lebih baru. Kita mendorong. Selain itu, alangkah baiknya Industri Bank Syariah berkolaborasi dengan stakeholders lainnya. Ini jelas memperkaya (literasi perbankan syaraih)," tutur laki-laki kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat tersebut.
Ia mengakui, pertumbuhan industri perbankan syariah tidak secepat perbankan konvensional. Namun, slow but sure, lambat tapi pasti, perbankan syariah tumbuh. Industri perbankan syariah tumbuh sekitar 5 persen.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id