Bergantung Pasar Internasional, Nilai Ekspor CPO Riau Jatuh

Minyak-Kelapa-Sawit.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor cruide palm oil (minyak kelapa sawit mentah) berdasarkan free on board menurun 29% pada Semester I/2016 dibandingkan periode yang sama tahun lalu karena turunnya permintaan luar negeri.

 

BPS Riau mencatat nilai ekspor CPO hanya USD2,8 juta pada Semester I/2016 menurun dari paruh pertama tahun lalu yang mencapai USD3,6 juta.

 

"Menurunnya permintaan dari tujuan negara tujuan ekspor membuat nilai ekspor CPO anjlok pada paruh pertama tahun ini," kata Mawardi Arsad Kepala BPS Riau, Kamis, 4 Agustus 2016.

 

BPS memprediksi nilai ekspor CPO masih akan terus fluktuaktif hingga akhir tahun dan tahun depan. Karena Riau masih bergantung dengan permintaan pasar luar negeri.

 



Riau merupakan daerah sentra produksi Cruide Palm Oil di Indonesia dengan total produksi mencapai 6,5 juta ton per tahun. Beberapa negara tujuan ekspor, antara lain: Tiongkok, India, Malaysia, Amerika Serikat, Eropa, Singapura dan negara lainnya.

Sementara itu, Joko SE M.Si pakar ekonomi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II mengatakan Riau harus menghilangkan ketergantungannya dengan permintaan luar negeri.

 

Baca Juga: Nilai Ekspor Migas Riau Anjlok Lagi

 

"Salah satu caranya adalah dengan membangun industri hilir Cruide Palm Oil di negeri sendiri agar tidak bergantung dengan orang lain," katanya.

 

Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Siak PT Bumi Siak Pusako Zapin yang menggandeng PT Bosowa Corporindo akan membangun industri hilir CPO di Kawasan Industri Tanjung Buton, Siak. Industri ini diharapkan dapat menstabilkan harga CPO di Riau dan provinsi lain.

 

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Riau mencatat harga Tandan Buah Segar terus mengalami pelemahan. Hal itu juga berpengaruh melemahnya harga CPO. Pekan ini, pemerintah mencatat harga TBS menurun Rp350.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline