RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi di Pekanbaru mencapai 1,23% pada Juli 2016 karena didorong oleh meningkatnya harga bahan makanan. Tingginya inflasi juga disebabkan oleh momen Lebaran Idul Fitri dan masuknya tahun ajaran baru.
Kepala BPS Riau Mawardi Arsad mengatakna pasca Lebaran, harga bahan makanan masih tinggi untuk kebutuhan rumah tangga dan industri kuliner di kota itu.
"Permintaan bahan makanan dan makanan jadi meningkat karena Juli tahun ini bertepatan dengan Lebaran Idul Fitri 2016. Pada pekan pertama, masyarakat menyambut lebaran dan permintaan makanan tetap tinggi, setelah itu," katanya, Senin, 1 Agustus 2016.
BACA JUGA: Harga Gula Tak Kunjung Stabil, Pekanbaru Buka Keran Impor Gula
BPS mencatat beberapa bahan makanan yang meningkat antara lain cabai merah, ketupat, daging ayam dan lainnya. Selama ini, harga bahan makanan di Pekanbaru cenderung dispekulasikan pedagang dalam momen-momen tertentu.
Selain itu, bahan makanan di Pekanbaru melewati proses distribusi yang panjang dari daerah sentra produksi seperti Sumatra Barat, Sumatra Selatan dan Sumatra Utara. Sehingga sering terjadi kendala distribusi yang melonjakkan harga.
BPS juga mencatat inflasi didorong oleh naiknya harga tiket pesawat, karena Juli bertepatan dengan arus mudik dan arus balik Lebaran. Transportasi tercatat meningkat 0,64%.
KLIK JUGA: Honda Bantah Harga Skutik Honda Kemahalan
Harga kelompok pendidikan juga menyumbang inflasi pada Bulan itu karena bertepatan dengan masuknya tahun ajaran baru. Kelompok pendidikan tercatat meningkat 0,58%.
BPS mencatat 23 kota di Sumatra mengalami inflasi. Dari 10 ibu kota provinsi di Sumatra, inflasi tertinggi terjadi di Bengkulu, Padang dan Pekanbaru. Sementara untuk seluruh Indonesia, 78 kota mengalami inflasi dan hanya 4 kota yang mengalami deflasi.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline