RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau, Firdaus menuding Dinas Sosial Provinsi Riau kurang tanggap dalam mengatasi bencana banjir dan longsor yang melanda 4 desa di Kampar Kiri Hulu. Hingga kini 4 desa tersebut masih terisolir. Akibatnya, harga bahan pokok melonjak naik terutama beras mencapai RP 30 ribu per kilogram.
Firdaus tak ingin disalahkan meroketnya harga sembako di desa itu.Firdaus menganggap kenaikan tersebut terjadi akibat daruratnya kondisi yang terjadi di sana.
"Kita tak mungkin bisa berbuat banyak dengan kondisi seperti ini karena kondisi ini terjadi di luar kendali kita semua. Ini adalah kondisi darurat yang otomatis harga yang berlaku akan disesuaikan dengan kondisi ketika itu," ujar Firdaus kepada wartawan ketika ditemui di ruangannya, Rabu (13/1/2016). (KLIK: Warga 4 Desa Yang Terisolir Desak Pemerintah Bangun Jalan)
Harga barang tak mungkin akan melonjak drastis jika ketersediaan barang tetap cukup tersedia di tengah masyarakat. Maka dengan kondisi bencana semacam ini, Firdaus menganggap peran penting Dinsos untuk cepat tanggap terhadap setiap bencana yang terjadi.
"Harusnya ini adalah tugas dari Dinsos. Jika Dinsos bisa segera menutupi kelangkaan pasokan pangan di sana maka harga perdagangan tak akan melonjak setajam ini. Dinsos harus segera menurunkan bantuan logistik kesana," tuturnya. (LIHAT: Kost 12 Kamar Milik Adik Ipar Mantan Gubernur Riau Hangus Terbakar)
Firdaus menghimbau pedagang untuk tidak terlalu tinggi menaikkan harga barang hanya karena keterbatasan stok. Ia meminta pada pedagang untuk memikirkan juga nasib masyarakat yang terisolasi dengan membuat harga yang wajar.
"Kita harap pedagang jangan sampai mengambil keuntungan berlebih dengan adanya bencana yang terjadi ini. Karena sangat kasihan sekali para masyarakat di sana yang tak punya piliihan apapun selain menerima saja. Jika ingin mengambil keuntungan tolonglah sedikit manusiawi karena calon pembelinya di sana berada dalam kondisi yang kurang baik juga," tandasnya.