RIAU ONLINE, CHINA - Indeks saham di China ambruk dan devaluasi Yuan memukul habat perekonomian dunia. Ambruknya indeks saham tersebut berimbas pada indeks harga Saham gabungan terus memerah. Yang paling merasakan jatuhnya bursa China semenjak 2007 adalah orang-orang terkaya di Asia yang memiliki perusahaan di China.
Dilansir dari Bloomberg, Wang Jianlin yang merupakan orang terkaya di Asia, kehilangan dana hinga mencapai $3,6 miliar. Sumber kerugian terparah berasal dari dua perusahaan Wang. Harga saham Dalian Wanda Commerical Properties Co. miliknya jatuh hingga 17 persen dan menyapu hingga $2 miliar nilai bersih perusahaan. (BACA JUGA: Diantar Rini Soemarno, 3 Bank BUMN Teken Utang China Rp42 Triliun)
Selain itu, saham Wang yang bersumber dari Wanda Cinema Line Co. juga mengalami penurunan hingga 10 persen dan menjatuhkan hingga $1 miliar dari nilai perusahaan. Selebihnya bersumber dari saham-saham Wang yang berada di perusahaan terbuka lainnya. Meskipun saham-saham Wang ambruk, namun kekayaan Wang masih $31,2 miliar dan Wang masih berada pada posisi orang terkaya di Asia.
Tidak hanya Wang, hal yang sama juga dirasakan oleh Li Ka-Shing, Taipan Hong Kong. Ia orang terkaya kedua setelah Wang Jianlin di Asia. Kekayaaannya mencapai total $30,4 miliar. Ketika bursa Asia anjlok, kekayaan yang dimilikinya berkurang sebesar $1,5 miliar.
Orang terkaya ketiga yang merupakan raja internet di Asia, Jack Ma harus merelakan hartanya menghilang sebanyak $546 juta dalam seketika. Sisa kekayaan dari pemilik Alibaba ini $29,6 miliar saja.
Jika dijumlahkan, total kekayaan yang hilang dari ketiga Taipan tersebut senilai $5,6 miliar atau senilai dengan Rp78,8 triliun. (KLIK: China dan Jepang "Dikerjai" Jokowi di Kereta Api Cepat)
Akibat dari aksi global self-off itu, sebanyak 400 orang terkaya di dunia harus merelakan harta mereka hilang hingga mencapai $140 miliar. Dalam tiga bulan terkahir, miliarder Asia telah kehilangan seperlima dari kekayaan yang mereka miliki.
Indeks Shanghai (SHCOMP) pada Senin (24/8/2015) lalu, ambruk 8,34 persen. Seminggu terakhir Indeks di bursa Shanghai terus terjun bebas. Anjloknya Indeks bursa ini berawal pada tanggal 17 Agustus 2015, indeks berada di 3.993,668. Sekarang indeks bursa Shanghai ada di level 2,988.760 atau telah jatuh sekitar 25 persen.
Akan tetapi, tidak semua orang kaya di Asia mengalami kerugian, namun ada juga yang mendapatkan keuntungan.
Di Jepang, saat perekonomian dunia sedang mengalami meriang yang berat, kondisi perekonomian di sana malah cenderung masih stabil. Fenomena ini membuat kekayaan Tadashi Yanai yang merupakan orang paling makmur di Jepang menjadi naik. Saham yang dimiliki Tadashi di perusahaan pakaian dan retail jatuh hampir 6 persen, namun harta pribadinya mengalami kenaikan hingga $106 juta dan menjadi $21 miliar.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
Sumber: Bareksa.com