RIAUONLINE, PEKANBARU – Badan Pusat Statistik Provinsi Riau merilis tingkat kemiskinan di Provinsi Riau per Maret 2015. Sebesar 531,39 ribu jiwa penduduk Riau hidup di bawah garis kemiskinan. Jumlah ini bertambah jika dibandingkan dengan Maret 2014 lalu yang berjumlah 499,89 ribu jiwa. Ada pertambahan sekitar 8,42 persen dalam jangka waktu satu tahun.
Menurut Kepala BPS Provinsi Riau, Mawardi Arsyad, banyak sebab terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin di Riau. salah satu indikator untuk melakukan pengukuran tingkat kemiskinan di suatu daerah adalah dengan mengukur daya beli masyarakat. (BACA: Rupiah Loyo, Pelanggan Jadi Malas Belanja)
“Besar kecilnya jumlah penduduk miskin salah satunya dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. semakin banyak masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam daya beli berarti bisa dianggap bahwa banyak masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan,” ujar Mawardi di kantor BPS Riau, Selasa (15/9/2015) siang. (LIHAT: Penukaran Dollar Dibatasi Hanya USD 25 Ribu Saja)
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Menurut Mawardi, ada dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan yang mendorong untuk mengentaskan kemiskinan juga harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. (KLIK: Kerugian Ekonomi Rp20 Triliun Karena Kebakaran Hutan)
Kemudian selama periode Maret 2014 hingga Maret 2015, ada perubahan pola persebaran penduduk miskin di Riau. Distribusi persentase penduduk miskin di Riau pada bulan Maret 2014 di pedesaan adalah sebesar 66,72 persen, sedangkan di perkotaan sebesar 33,28 persen. Distribusi ini sedikit mengalami pergeseran pada tahun 2015, dimana persentase penduduk miskin di pedesaan mengalami sedikit kenaikan menjadi 68,68 persen dan perkotaan turun menjadi 31,32 persen.
“Kita tidak tahu motif yang jelas mengapa ada perubahan persebaran penduduk miskin dari kota ke desa. Padahal biasanya tingkat kemiskinan itu di kota cukup tinggi karena para penduduk miskin desa piindah ke kota,” terang Mawardi. (BACA: Tak Ada Dewa Penolong dalam Perlambatan Ekonomi Kini)
Selain itu jumlah dan persentase penduduk miskin di Riau memperlihatkan kecenderungan meningkat pada periode 2010 hingga 2015. Jumlah penduduk miskin meningkat dari 500,26 ribu jiwa pada bulan Maret 2010 menjadi 531,39 ribu jiwa pada bulan Maret 2015.