Kantor Kesehatan Pelabuhan membuka posko pelayanan kesehatan terdampak asap, hari ini di Bandara SSK II, Pekanbaru. Layanan diberikan secara gratis kepada para calon penumpang.
(RIAUONLINE.CO.ID/ZUHDY)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tebalnya asap yang menyelimuti Provinsi Riau kini memakan korban kembali. Jika pekan lalu, gadis 12 tahun bernama Hanum Anggriawati, meninggal akibat paparan kabut asap di Riau, kini seorang penumpang maskapai penerbangan nasional mengeluhkan sesak napas.
Penumpang tersebut mengeluhkan sesak nafas saat mengantre di depan ruangan Costumer Service gunakan mendapatkan tiket kembali (refund).
Laki-laki paruh baya berumur 50 tahun itu, tutur Albert Jefferson, Koordinator Posko Kesehatan Kabut Asap di Bandara SSK II, langsung dibawa ke posko.
Laki-laki itu, jelasnya, sesak nafas karena selain kurangnya asupan oksigen akibat asap, ia memang sudah ada riwayat penyakit asma yang diderita.
“Tadi memang ada satu orang yang sesak nafas. Kita sudah memeriksanya dan memberikan pertolongan pertama. Obat juga sudah kita berikan serta kita menganjurkan untuk bapak tersebut banyak istirahat,” tandas Albert.
Sebelumnya diberitakan, ratusan calon penumpang berbaris mengular di depan pintu Customer Service Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru.
Mereka berbaris untuk mengambil pengembalian tiket (refund) dan penjadwalan ulang kembali (re-schedule) di gerai maskapai Citilink. (Baca Juga:Selamat Jalan Hanum, Gadis Kecil Korban Ganasnya Asap Riau)
Pembatalan seluruh penerbangan hari ini, Senin (14/9/2015), karena jarak pandang hanya 150 meter. Kondisi ini merupakan yang terburuk sejak 18 tahun kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di Riau. (Klik Juga: Tolong, Evakuasi Kami dari Riau)
Akibat pembatalan tersebut, Bandara SSK II lumpuh kembali, sama dengan kondisi dua pekan ini. Hingga pukul 14.00 WIB, sudah ada 31 penerbangan telah membatalkan penerbangannya baik dari dan menuju Pekanbaru. (Lihat Juga: Tagih Janji Jokowi Blusukan Asap ke Riau)
Staf Airport Duty Manager, Ibnu Hasan mengatakan, pembatalan penerbangan ini kemungkinan besar akan terus bertambah melihat jarak pandang sangat pendek. (Baca:Jokowi Ngantor di Riau tak Selelesaikan Masalah Buat Apa)
“Kemungkinan besar pembatalan penerbangan ini akan terus terjadi sampai malam hari melihat keadaan di luar seperti ini,” ujar Ibnu Hasan kepada RIAUONLINE.CO.ID, Senin (14/9/2015). (Klik: Walhi: Sia-sia Saja Menteri Siti Sering ke Riau)
Tebalnya kabut asap di Riau memaksa Pemerintah Provinsi Riau, usai bertahan nyaris sebulan untuk menahan-nahan, menetapkan bumi Lancang Kuning ini Tanggap Darurat Asap. Sebelumnya, sejak Januari 2015, Riau dalam status Siaga Asap. (Baca: Inilah Empat Butir Riau Darurat Tanggap Asap)
Ketebalan asap ini ternyata juga terjadi di pagi hari sehingga mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara SSK II. Jarak pandang dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB hanya berkisar pada 60 hingga 80 meter saja.
Hingga pukul 10.00 WIB pagi tadi, sudah delapan penerbangan dinyatakan cancel karena alasan kondisi udara tidak memungkinkan untuk melakukan penerbangan. (Lihat Juga: Hari Ini Belum Ada Aktivitas Penerbangan di SSK II)
“Dari 74 penerbangan dijadwalkan hari ini, sudah ada 19 penerbangan dibatalkan sejak kemarin karena alasan cuaca. Dan dari pagi hingga sekarang, sudah 8 penerbangan yangcancel,” ujar Hasnan. (Baca: Water Management Perusahaan Gagal Atasi Kebakaran)
Ia mengungkapkan beberapa hari terakhir ini, jarak pandang semakin buruk. Dampaknya jelas bagi penerbangan, selain lumpuhnya aktivitas penerbangan, para calon penumpang terpaksa harus menunggu berjam-jam tanpa ada kepastian kapan akan diberangkatkan.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline