RIAUONLINE, PEKANBARU – Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah yang jatuh tanggal 18 Juli 2015 mendatang, ternyata belum mampu mendongkrak penghasilan perajin rotan di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru.
Mereka mengeluhkan pendapatan kerajinan rotan terus menurun sejak lima tahun terakhir. Saat momen lebaran pun keuntungan hanya naik tipis lima persen dibandingkan hari biasa.
“Pendapatan bertambah lantaran pesanan keranjang parsel,” kata pengrjin rotan, Marni, saat ditemui RIAUONLINE.CO.ID, Sabtu (4/7/2015).
Marni menjelaskan, berkurangnya pendapatan perajin rotan sebenarnya sudah terjadi sejak lima tahun terakhir. Momen lebaran diharapkan saban tahun ternyata tidak mampu mendongkrak penghasilan kerajinan rotan.
Ia menduga, merosotnya omset perajin rotan disebabkan adanya peraturan pemerintah terhadap pelarangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menerima parcel. “Harusnya setiap Ramadan pendapatannya meningkat karena adanya pesanan keranjang parcel,” katanya.
(Sudahkan anda tahu memilih mana makanan kedaluwarsa : Ini Cara Praktis Kenali Makanan Kedaluwarsa)
Menurut Marni, meski pendapatan terus menurun tidak menyurutkan semangatnya terus berkarya merajut rotan menjadi bahan kebutuhan rumah tangga. Pengrajin terus bertahan karena sudah merasa nyaman dengan usahanya.
Hal serupa juga dirasakan perajin rotan lainnya Sugianto. Ia mengatakan, banyaknya produk pabrikan terbuat dari plastik dan besi membanjiri pasar turut mempengaruhi penurunan pendapatan pengrajin tradisional.
Meski demikian, ia berusaha terus mempertahankan usaha rotannya. “Kecintaan saya pada kerajinan rotan sudah ditularkan turun temurun dari orang tua,” ujarya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline