RIAU ONLINE, BENGKALIS - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kabupaten Bengkalis sepanjang Januari sampai April 2023 telah menghanguskan sekitar 200 hektare lahan.
Setidaknya, ada 43 peristiwa karhutla yang berdampak pada 24 desa di Kabupaten Bengkalis.
Karhutla memang rentan terjadi Bengkalis saat musim kemarau panjang karena hampir 60 persen lebih lahan di daerah tersebut merupakan lahan gambut.
“Kebakaran terakhir di Kabupaten Bengkalis terjadi pada bulan April lalu tepatnya di Desa Tanjung Leban dan di Kecamatan Rupat," ujar Kapolres Bengkalis, AKBP Setyo Bimo Anggoro, Minggu, 21 Mei 2023.
Bimo mengatakan Polres Bengkalis berhasil menerapkan strategi pemadaman dengan memetakan terlebih dahulu pada areal yang terbakar, lalu melakukan kanal blocking. Sehingga, lahan yang terbakar tidak meluas serta pemadaman dengan alat pemadam di areal karhutla.
Selain itu, Bimo menyebut pihaknya saat tengah melakukan proses penyelidikan terhadap empat perkara karhutla di Bengkalis. Satu kasus karhutla di antaranya terjadi di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, yang sudah pada tahap penyidikan.
"Sedangkan untuk 3 perkara lain sedang pendalaman proses penyelidikan. Adapun saksi yang sudah dilakukan pemeriksaan terhadap ke 4 perkara tersebut kurang lebih sebanyak 30 orang beserta saksi Ahli, " terang Bimo.
Polres Bengkalis juga berkoordinasi dengan instansi terkait, sepert pemerintah derah, BPBD, TNI, Damkar, MPB, serta pejabat di lingkungan Kabupaten Bengkalis.
"Kita juga membuat WA group terkait informasi dan koordinasi penanggulangan bencana Karhutla. Polres Bengkalis juga melakukan Rapat Evaluasi 2 minggu sekali sehingga dapat menyempurnakan yang menjadi titik lemah dalam penanganan Karhutla," pungkasnya.
"Pantang pulang sebelum padam, itulah motto Polres Bengkalis apabila terjadi karhutla," tegasnya.