Riau Kirimkan Bantuan ke Aceh Pasca Gempa Pidie Jaya

Bantuan-untuk-Aceh.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ZUHDY FEBRIYANTO)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau, Pemerintah Kota Pekanbaru dan Lanud Roesmin Nurjadin (Rsn) mengirimkan bantuan logistik ke Kabupaten Pidie Jaya usai daerah tersebut diguncang gempa berkekuatan 6,5 SR pada Rabu, 7 Desember 2016.

 

Pemprov Riau dan Pemko Pekanbaru mengirimkan logistik sebanyak 1 ton dengan menggunakan pesawat CN 295 TNI AU melalui Lanud Rsn. Bantuan tersebut dikirim siang ini, Kamis, 8 Desember 2016, langsung menuju Pidie Jaya sebagai bantuan logistik bencana.

 

"Untuk bantuannya sekitar 1 ton berupa bahan makanan dan keperluan sehari-hari, bantuan ini dari pemprov riau dan Pemko Pekanbaru," kata Kepala Penerangan dan Pustaka Lanud Rsn, Mayorsus TNI Rizwar, Kamis, 8 Desember 2016.

 

Selain bantuan logistik, Komandan Lanud Rsn, Marsma TNI Pnb Henri Alfiandi juga mengirimkan bantuan Helly Puma ke Pidie untuk operasional angkutan bencana. Helly tersebut nantinya akan berada di sana untuk seminggu ke depan sesuai intruksi dari Mabes TNI AU.

Baca Juga: Inilah Penyebab Sumatera Disebut Wilayah Rawan Gempa

 

"Untuk bantuan personel sudah dikirim dari Jakarta yang dikoordinasikan langsung dari Mabes," ujar Henri dari Jakarta.

 



Lanud juga mengirimkan bantuan serta ada 1 tim SAR Yonko 462 Paskhas yang diberangkatkan satu paket dengan bantuan 1 ton logistik harian untuk pencarian korban dan operasional penanggulangan bencana.

 

Hingga kini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat jumlah korban meninggal akibat gempa yang terjadi pada pagi hari dengan total 102 jiwa. Selain itu 700-an orang mengalami luka-luka dan 3.267 warga mengungsi akibat gempa 6.5 SR di Kabupaten Pidie Jaya, Pidie dan Bireueun.

 

"Banyaknya masyarakat yang mengungsi dikarenakan rumah mereka mengalami kerusakan dan sebagian besar tidak mungkin lagi untuk ditempati," kata Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB.

Klik Juga: Subhanallah, Balita Ini Selamat dari Reruntuhan Ruko Akibat Gempa

 

Memasuki hari ke-2, puing-puing reruntuhan sudah mulai dibersihkan untuk memperlancar jalur transportasi. Kerusakan akibat gempa ini tercatat 105 ruko roboh, 19 ruko rusak berat, 5 ruko rusak ringan, 429 rumah rusak (348 rusak berat, 42 rusak sedang, 39 rusak ringan), 14 Masjid rusak berat, 6 unit Musholah/meunasah rusak, 1 unit bangunan RSUD Pidie rusak berat, 1 unit bangunan Kampus STAI AL-Azziziyah Mudi Mesra Roboh, 3 unit bangunan pesantren rusak.

 

Kemarin, Rabu, 7 Desember 2016, Gubernur Aceh telah mengeluarkan status tanggap darurat bencana skala provinsi selama 14 hari dari 7-20 Desember 2016. Penetapan status darurat skala provinsi di karenakan dampak gempa yang terjadi di 3 Kabupetan yaitu Pidie Jaya, Bireun dan Pidie.

 

Dalam masa tanggap darurat ini dilakukan kegiatan-kegiatan antara lain; Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan dan sumber daya, Penentuan status keadaan darurat bencana, Penyelamatan dan evakuasi masyarakat yang terkena bencana, Pemenuhan kebutuhan dasar, Perlindungan terhadap kelompok rentan, dan Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.

Lihat Juga: 99 Orang Meninggal Dunia dalam Gempa Pidie Jaya Aceh

 

Upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa terus dilakukan secara intensif. Kepala BNPB, Willem Rampangilei, bersama Menteri PU Pera, Menteri Kesehatan dan pejabat lain dari Kementerian Sosial, Basarnas dan lainnya sudah berada di Pidie Jaya untuk membantu penanganan darurat. Kepala BNPB telah memberikan arahan terkait penanganan tanggap darurat. Posko tanggap darurat, media center, struktur komando tanggap darurat dan koordinasi dengan berbagai pihak segera dilakukan.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline