RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kasus penjambretan mulai marak kembali di Pekanbaru. Stevan, salah seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Santa Maria yang kini jadi korbannya. Handphone bermerek Iphone miliknya raib dirampas secara paksa oleh dua orang pencuri yang mengendarai motor matic di Jalan Ronggo Warsito, Kecamatan Sail, Pekanbaru.
Handphone seharga 4 jutaan itu belum genap tiga bulan ia beli dengan hasil uang tabungannya selama beberapa bulan. Ia terlihat sangat kesal sekaligus panik ketika tahu, handphone itu kini tak lagi bisa digunakan.
Stevan baru saja turun dari mobil hendak masuk ke halaman sekolah. Sambil berjalan masuk ke dalam halaman, ia bermain handphone sehingga ia lalai bahwa ada dua orang anak seumurannya yang sedang menguntit dari belakang. "Dia langsung menyambar hp saya waktu saya sedang membalas chatting teman saya," kata Stevan mengenang, Selasa, 11 Oktober 2016.
Baca Juga: Pura-pura Tanya Rumah Kontrakan, Jambret Bawa Kabur Tas Warga
Ia tak begitu ingat jelas bagaimana ciri-ciri pelaku penjambret hape miliknya. Namun yang jelas ia ingat, pelaku dua orang tersebut umurnya masih sepantaran dirinya. Pelaku berboncengan dengan mengendarai motor matic Honda Beat berwarwa biru.
"Mereka tak pakai helm waktu kejadian tadi. Mukanya bahkan biasa saja. Tak terlihat takut atau merasa bersalah," ujarnya.
Menurut warga sekitar, kasus penjambretan memang kerap kali terjadi di wilayah Sail, terutama di Gobah. Hampir setiap hari warga mendengar ada saja kasus penjambretan handphone. Imran, pedagang mie ayam di Ronggo Warsito mengaku sudah beberapa kali melihat kejadian secara langsung.
Klik Juga: Demi Sebungkus Rokok, Dua Pemuda Nekat Jambret PNS Siang Bolong
Imran melihat pelaku jambret yang melakukan aksinya ciri-cirinya selalu sama, yakni dua orang remaja dengan mengendarai motor Honda Beat warna biru. "Mereka jarang menggunakan helm. Seperti sudah yakin kalau tak ada yang mengejarnya," terangnya.
Beberapa kali pernah warga mengejar ketika ada mahasiswi yang dijambret handphonenya. Namun tak pernah tertangkap oleh warga yang mengejar. Ia curiga kalau ada sindikat jambret sehingga pekerjaan ini dilakukan begitu aman dan masif terjadi secara rutin.
"Beberapa kali pemuda sini ikut ngejar tapi tak pernah dapat. Padahal yang ngejar motor besar. Logikanya, mustahil motor matic itu gagal dikejar sma motor yang kapasitas mesinnya lebih besar," katanya curiga.
Lihat Juga: Jambret Ini Sudah Beraksi 19 Kali Incar Gelang Emas di Lima Puluh
Meski sudah terhitung rawan jambret, pihak kepolisian belum pernah melakukan patroli rutin. Apalagi, lokasinya yang berada di sekitar Sekolah Polisi Negara (SPN) Pekanbaru. Masyarakat mulai khawatir dan resah dengan tingginya tingkat kerawanan kejahatan ini.
Belum lama ini bahkan seorang ibu paruh baya jatuh dari motornya karena hendak mempertahankan tas berisi handpone dan dompet yang di rampas oleh dua orang remaja.
"Beberapa minggu lalu ibu-ibu ada yang jatuh. Kasihan karena sampai luka-luka," iba Imran.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline