(RIAUONLINE.CO.ID/SUSILO)
Jumat, 12 Agustus 2016 21:09 WIB
Editor: Fakhrur Rodzi
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Olahraga sekaligus objek wisata Pacu Jalur yang digelar di Tepian Narosa, Talu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), awalnya untuk perayaan Ulang Tahun Ratu Belanda, Ratu Wilhemina.
Perlombaan pacu sampan tersebut diadakan setiap tahun, semenjak Indonesia masih dijajah Belanda. Kini, usai Indonesia merdeka, Pacu Jalur masih tetap dipertahankan dan menjadi agenda tahunan untuk diselenggarakan.
Pemerintah Provinsi Riau tengah mempromosikan pergelaran adat Pacu Jalur (pacu sampan) di Sungai Kuantan, Kuansing ke belahan dunia.
Baca Juga: Inilah 5 Konsep untuk Kembangkan Wisata di Riau
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Fahmizal mengatakan, pergelaran tersebut akan dilaksanakan pada 25-28 Agustus 2016.
Baca Juga
"Kami mengundang Menteri Pariwisata, Duta Besar Belanda dan seluruh pejabat daerah untuk hadir dalam pembukaan Pacu Jalur 2016," katanya, Jumat, 12 Agustus 2016.
Fahmizal mengatakan, unsur sejarah tersebut akan disebutkan dalam pergelaran itu. Ia mengakui selama ini, Riau tidak memunculkan unsur histori di setiap pergelaran dan di setiap objek wisata.
"Unsur sejarah ini yang akan kami munculkan untuk memancing wisatawan datang ke Riau," katanya.
Provinsi Riau tengah memfokuskan pariwisata di tahun ini dengan membuat slogan Riau The Home Land of Melayu. Riau menargetkan kunjungan wisatawan mencapai 100.000 orang per tahun. Tahun lalu, kunjungan wisatawan hanya mencapai 54 ribu orang.
Klik Juga: Potensi Wisata Riau Belum Tergarap Dengan Baik
Selain Pacu Jalur, Riau memiliki beberapa pergelaran yang memancing kunjungan wisatawan, seperti ajang Balap Sepeda Tour de Siak dan Festival Pantai Rupat.
Riau juga memiliki beberapa objek wisata unggulan antara lain Candi Muara Takus di Kampar, Istana Siak, Kawasan Hutan Mangrove di Indragiri Hilir dan puluhan air terjun.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
