RIAU ONLINE - Lebih dari 50 kuburan massal telah ditemukan di daerah yang sebelumnya pernah dikuasi kelompok militan ISIS.
Pada April lalu, kuburan-kuburan massal ditemukan di kota Ramadi dan terdapat sekitar 40 jasad di dalamnya.
Utusan PBB, Jan Kubis mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa ini adalah 'bukti kejahatan keji' yang telah dilakukan ISIS.
Menurutnya, masyarakat internasional harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan pertanggungjawaban para militan ISIS.
Sejak Mei 2015, ISIS menguasai sebagian dari kota Ramadi. Kemudian, pada Desember 2015, tentara Irak merebut kembali kota itu.
Hingga Februari 2016 lalu, beberapa pertempuran masih berlangsung di sejumlah lokasi, saat akhirnya kota itu jatuh sepenuhnya kembali di bawah kendali pemerintah.
"Saya mengutuk sekeras-kerasnya pembunuhan , penculikan, pemerkosaan dan penyiksaan warga Irak oleh ISIS yang terus berlanjut, yang dapat merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang dan bahkan genosida," kata Kubis, yang menjadi perwakilan khusus PBB untuk misi bantuan Irak, seperti dikutip dari BBC Indonesia, Minggu (8/5/2016).
Menurutnya, ISIS tidak akan bisa dikalahkan oleh aksi militer saja dan menyerukan mengambil langkah untuk mengatasi akar penyebab ekstremisme kekerasan.
Kubis mengatakan krisis kemanusiaan di Irak 'tetap mrupakan salah satu yang terburuk di dunia,' karena lebih dari 10 juta orang - sepertiga dari jumlah penduduk- membutuhkan bantuan internasional.
Sebelumnya, Tulang belulang manusia juga ditemukan di kuburan massal di dekat Sinjar di Irak utara, sekitar Anbar di Irak barat dan di Tikrit di Irak utara.