Sagu di Sungai Tohor Terbaik di Indonesia Saat Ini

Petani-Sagu-Sungai-Tohor.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/IZDOR)

Laporan: Azhar Saputra

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Masyarakat Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti yang memiliki pekerjaan sebagai petani sagu, per harinya mampu menghasilkan sagu basah lebih dari 500 ton.

 

Kepala Desa Sungai Tohor, Efendi, sebelum acara Kenduri Restorasi Gambut, Senin, 11 April 2016, di Sanggar Seni Budaya Linau Kuning, mengatakan, produksi tanaman sagu di wilayahnya bisa 600-700 ton per hari.

 

"Produksi sebanyak itu, ditopang 14 kilang sagu dengan harga per kilonya Rp 2.000," kata Kades Effendi kepada RIAUONLINE.CO.ID

 



Baca Juga: Pemerintah Cabut Izin HTI PT Lestari Unggul Makmur di Sui Tohor

 

Ia menjelaskan, sagu yang bisa dipanen berusia tidak kurang dari 10 tahun. Sagu Meranti juga diekspor hingga Pahat, Malaysia dan Cirebon, Jawa Barat. 

 

"Untuk sagu yang bisa dipanen berumur 10 tahun. Sedangkan 0-10 belum bisa," katanya.

 

Ia mengklaim, sagu yang dihasilkan di desanya merupakan sagu kualitas terbaik di Indonesia saat ini. "Seperti di Indonesia Timur sana, tidak bisa diambil semuanya untuk diambil sagunya, kalau di sini batangnya hampir bisa dipakai semua," katanya. 

 

Effendi mengatakan, perawatan sagu tidak membuat warga harus pusing. Cukup dengan dibersihkan sekeliling batang, tanpa pernah diberi pupuk, pohon penghasil karbohidrat ini dapat tumbuh dengan sempurna.

 

Tidak semua tanah juga bisa ditanami pohon ini, hanya yang memiliki kadar air yang tinggi. Agar batang dan daun tumbuh dengan baik.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline