RIAU ONLINE - Ingatkah Anda dengan bocah Nigeria berusia 2 tahun yang dibuang keluarganya agar mati? Kini bocah yang temukan dalam keadaan tubuh sangat kurus oleh seorang wanita pekerja amal itu sudah lebih baik.
Anak laki-laki itu sekarang dipanggil dengan nama Hope berada dalam kondisi yang sangat baik. Pemulihannya menghabiskan waktu hanya sekitar dua bulan.
Hope ditemukan oleh seorang wanita asal Denmark, Anja Ringgren Loven pada 31 Januari lalu. Melihat kondisi Hope yang sangat memilukan, Loven memberinya air dan membawa Hope ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.
Di rumah sakit, Hope diberi obat untuk menghilangkan semua cacing yang ada di perutnya. Hope harus menjalani transfusi darah setiap hari untul memasukkan sel darah merah ke dalam tubuhnya.
BACA JUGA: Memilukan, Bocah 2 Tahun Ini Dibuang Keluarganya Agar Mati
Dua hari setelah pekerja amal meminta bantuan masyarakat untuk membayar tagihan medis Hope yang sangat mahal, Loven menerima $ 1 juta yang berhasil dikumpulkan dari sumbangan sedunia.
Setelah menjalani pemulihan selama delapan minggu, Hope mulai mendapatkan berat badan dan tersenyum kembali bermain bersama anak-anak lainnya.
"Hope benar-benar menikmati hidupnya, sekarang ia memiliki 35 saudara dan saudari yang baik dan bermain dengannya, belajar bersamanya, serta memastikan dia aman dan semakin banyak yang mencintai," kata Loven, seperti dikutip dari Daily Mail.
Namun, Loven mangatakan Hope memiliki hipospadia, yakni suatu kelainan dari lahir. "Para dokter menemukan kondisi ini pada Hope, sehingga minggu depan Hope akan menjalani operasi," katanya.
KLIK JUGA: Orangtua Paksa Ami Mengemis dengan Target Rp 100 Ribu Per Hari
Anja Ringgren Loven adalah pendiri lembaga Pendidikan Bantuan dan Pengembangan Anak Afrika. Lembaga yang berdiri sejak tiga tahun lalu ini bertujuan untuk membantu anak-anak yang telah dianggap sebagai penyihir dan diabaikan atau bahkan dibunuh oleh anggota komunis mereka.
"Ribuan anak-anak dianggap sebagai penyihir dan kami berdua melihat penyiksaan anak-anak, anak-anak yang meninggal dan ketakutan anak-anak," tulis Loven di akun Facebook untuk mengumpulkan sumbangan.
Loven saat ini tengah menjalankan pusat anak-anak yang menyelamatkan hidup anak-anak dan membutuhkan perawatan medis, makanan dan sekolah. Ia dan suaminya David Emmanuel Umem membangun panti asuhan mereka sendiri pada akhir Januari lalu.
Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
Sumber: Daily Mail