Ini Alasan kenapa Suu Kyi tak Bisa Jadi Presiden Myanmar

Presiden-Myanmar-Htin-Kyaw.jpg
(AP)

RIAU ONLINEHtin Kyaw, orang kepercayaan Pemimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Myanmar, Aung San Suu Kyi, terpilih sebagai Presiden dalam pemilihan di parlemen, Selasa, 15 Maret 2016. 

 

Terpilihnya Htin Kyaw sebagai Presiden Myanmar merupakan sejarah usai negeri itu dipimpin oleh junta militer. Partai pimpinan Suu Kyi ini memenangkan 360 dari 652 suara dalam sidang gabungan legislatif, yang dikenal sebagai Parlemen Persatuan itu.

 

Suu Kyi tidak berkomentar kepada wartawan dalam perjalanan menuju dan keluar dari gedung parlemen itu. Pemenang hadiah Nobel itu jelas menjadi favorit sebagian besar warga Myanmar. Tapi, perempuan tua ini secara konstitusional dilarang menjadi presiden karena kedua anaknya berkewarganegaraan asing.

 

Myanmar menerapkan aturan seseorang tak bisa menjadi presiden jika ia memiliki pasangan hidup dan anak berkewarganegaraan asing. Suu Kyi telah menyatakan akan mempertahankan kekuasaan tertinggi atas presiden dipilihnya sendiri, telah dikenalnya sejak mereka duduk di sekolah dasar.

 

Baca Juga: Kandidat Kuat Presiden Myanmar Sahabat Dekat Aung San Suu Kyi



 

Militer akan tetap kuat dalam pemerintahan baru itu karena secara otomatis menguasai seperempat kursi parlemen dan akan mengontrol beberapa kementerian kunci.

 

Para pejabat berusaha mencegah wartawan mewawancarai atau mengambil gambar video para anggota parlemen dari militer ketika mereka mendaftar untuk sidang bersama di lobi Pyithu Hluttaw, atau majelis rendah.

 

Calon presiden diajukan militer, dilansir dari voaiindonesia.com, Jenderal Myint Swe, merupakan menteri utama daerah Yangon, memperoleh tempat kedua dalam persaingan tiga orang itu dan akan menjadi wakil presiden pertama.

 

Pensiunan militer tersebut masih berada dalam daftar hitam pemerintah Amerika dan warga Amerika dilarang melakukan bisnis dengannya. 

 

Klik Juga: Myanmar Sahkan 4 UU Anti-Islam

 

Henry Van Thio dari NLD, seorang Kristen dari negara bagian Chin, menempati urutan ketiga dalam pemungutan suara hari Selasa itu dan akan menjadi wakil presiden kedua. 

 

Myanmar adalah negara berpenduduk lebih dari 55 juta yang didominasi pemeluk agama Buddha yang terus-menerus mengalami perang saudara sejak akhir kekuasaan kolonial Inggris pada 1948. Pemerintahan baru akan dimulai pada tanggal 1 April.

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline