SEORANG warga menangkap ikan dengan membawa jaring di depan Mapolsek Tambang, Rabu (10/2/2016). Walau debit air Waduk PLTA mulai dikurangi, namun beberapa desa di Kabupaten Kampar, masih terendam.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Hingga Rabu (10/2/2016) malam, banjir yang menenggelamkan beberapa desa di Kabupaten Kampar, belum surut semuanya. Laporan diperoleh, Kantor Mapolsek Tambang di Jalan Lintas Sumatara menghubungkan Pekanbaru-Bangkinang, tinggal menyisakan bagian setengah ke atas.
Padahal, Rabu siang, PLN sebagai pengelola Waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kotopanjang sudah melakukan pengurangan debit air yang keluar dari waduk. Pengurangan tersebut berdampak sudah menyurutnya beberapa daerah dari ketinggian semula sehari sebelumnya, Selasa (9/2/2016).
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten kampar, Muhammad Nasir mengatakan, surutnya ketinggian banjir di Kampar disebabkan mulai berkurangnya jumlah debit air yang keluar dari pintu air PLTA Koto panjang.
(Baca Juga: Kami Terpaksa Buka 5 Pintu Air Waduk PLTA Kotopanjang. Kalau Tidak...)
"Kondisi terbaru saat ini dari lapangan memang mulai surut ketinggian banjir di Kampar. Walaupun tidak signifikan, tampaknya ini akan terus berlangsung," kata Nasir kepada RIAUONLINE.CO.ID, Rabu (10/2/2016).
Ia mendapat kabar serupa tentang ketinggian air di Waduk PLTA Kotopanjang, juga mulai surut dari pengelola PLTA. Keterangan dari Manager Pusat Listrik PLTA Kotopanjang, Bayu Tuk Windriyo mengatakan, PLTA sudah mulai memberlakukan penutupan pintu air secara bertahap karena ketinggian air sudah mulai saat ini.
"Tadi pagi PLTA Kotopanjang sudah menyebarkan edaran pemberitahuan mereka akan mulai mengurangi debit air yang keluar dari waduk. Pasalnya, permukaan air di bendungan juga mulai menurun. Edaran itu sudah disebar hingga ke daerah kecamatan untuk disebar lagi ke desa supaya informasi ini segera menyebar," jelas Nasir.
(Klik Juga: Belum Sepekan Banjir, Stok Bantuan Pemprov Riau Sudah Menipis)
PLTA Koto Panjang melakukan pengurangan bukaan pintu air waduk PLTA Kotopanjang. Ini menyebabkan turunnya permukaan air Sungai Kampar secara bertahap mulai 80 cm hingga 200 cm dari kondisi saat ini. Dampaknya, surutnya banjir. Bayu mengatakan, PLTA mulai melakukan mengurangi air yang keluar mulai pukul 09.00 WIB pagi tadi.
"Namun kita tetap berpesan pada masyarakat yang berada di hilir Sungai Kampar tetap waspada terhadap tiap perkembangan kami umumkan. Bisa saja sewaktu-waktu ketinggian air naik dan sungai kembali meluap akibat aliran air datang dari hulu sungai," pungkas Bayu.
Simak berita Banjir Sungai Kampar lainnya dengan klik di sini.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline