Beginilah seusai bom meledak di dekat Pos Polisi Lalulintas di Jalan MH Thamrin, depan Sarinah, Kamis (14/1/2016) sekitar pukul 10.50 WIB.
(NETIZEN)
RIAU ONLINE, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) dan anggota intelijen berbagai kesatuan dari mantra TNI AD, AU, AL serta Kepolisian, kebobolan dengan aksi peledakan granat serta aksi tembak-menembak di pusat jantung ibukota negara, Sarinah, Jalan MH Thamrin-KH Wahid Hasyim, Kamis (14/1/2016).
Apalagi, lokasi peledakan dan tembak-menembak tak jauh dari Istana Negara, tempat Presiden Indonesia, Joko Widodo, bertugas. Selain itu, informasi RIAUONLINE.CO.ID terima dari pegiat intelijen, mereka mengakui kebobolan. (Baca Juga: Kadiv Humas: Ini Bukan Ledakan Bom, Tapi Granat)
Pasalnya, pegiat intelijen hanya fokus pada pengamanan di akhir tahun 2015 saat Perayaan Natal dan Tahun Baru 2016. Ternyata, penyerangan oleh sekelompok orang bersenjata terjadi bukan pada waktu-waktu yang diantisipasti oleh intelijen.
Tak hanya itu, sumber RIAUONLINE.CO.ID juga menjelaskan, aksi penyerangan dan peledakan di Sarinah dan sekitarnya, Jalan MH Thamrin-KH Wahid Hasyim, persis sama dengan aksi yang dilakukan ISIS di Paris, bulan lalu.
Penyerangan di Jakarta, nyaris mirip dengan penyerangan kelompok bersenjata di Paris, Prancis, bulan lalu. Ketika itu, penyerang menyerang pusat-pusat keramaian. (Klik Juga: (Video) Mana Polisi... Mana Polisi... Ya Allah)
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan, saat diwawancarai wartawan juga mengatakan, penyerang diduga anggota dan atau jaringan ISIS. (Pelaku) diduga ISIS," katanya.