Diduga Perusahaan Sawit dan HTI Dukung Paviliun Indonesia di COP21 Paris

 

 

RIAU ONLINE, PARIS - Dugaan adanya partisipasi sejumlah perusahaan sawit dan hutan di Paviliun Indonesia pada arena Konferensi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengenai Perubahan Iklim (COP21) di Paris, Prancis, terus bergulir. Padahal perusahaan sawit dan hutan dituding sebagai dalang utama kebakaran hutan yang mendongkrak emisi karbon Indonesia setahun terakhir.

 

Paviliun Indonesia di COP21 mengambil tema ‘Solution to Climate Change’ yang dibuka Senin (30/11/2015), hingga berakhir konferensi akan ada 47 diskusi dan seminar di paviliun tersebut, termasuk yang akan dihadiri mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 8 Desember 2015.

 

Dikutip dari laman tempo.co, di lokasi paviliun tampak kesibukan beberapa pegawai Artha Graha Peduli di Paviliun Indonesia. Artha Graha Peduli merupakan unit sosial dari Grup Artha Graha. Mereka juga membagikan brosur anak perusahaannya di arena Paviliun, yaitu PT Pasifik Agro Sentosa, perusahaan perkebunan sawit di Kalimantan Barat seluas 48.000 hektar. (BACA JUGA: Jokowi akan Bahas Kebakaran Hutan di COP21 Paris)



 

Selain itu, Artha Graha, Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) juga aktif menyebarkan brosur. Ini kawasan konservasi hutan seluas 45 hektare dan laut seluas 14 ha di Provinsi Lampung. Kawasan ini dibangun Tommy Winata, pemilik Grup Artha Graha.

 

Selain AG, sponsor lainnya yang tampak di arena Paviliun Indonesia adalah Sinar Mas, Wilmar dan perusahaan perkebunan sawit serta hutan tanaman industri.

Dari jadwal acara Paviliun Indonesia, tampak bahwa Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dan BPDP mengelola empat sesi seminar pada tanggal 2, 3, 8 dan 9 Desember 2015. Sementara Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) pada 1 dan 3 Desember 2015. Pada 1 Desember 2015 sore, PT Pasifik Agro Sentosa mengadakan seminar tentang Tambling Wildlife Nature Conservation.

 

Banyaknya perusahaan sawit di Paviliun Indonesia ini konon sudah dilaporkan pada Sekretariat Negara dan Presiden Jokowi. Pada Minggu sore, 29 November 2015, Emmy Hafild, mantan direktur Walhi yang dikenal dekat dengan Presiden Jokowi, tampak sibuk memeriksa film-film yang akan diputar di Paviliun Indonesia.

 

Dia melarang Tempo mengambil foto dan video kesibukannya. “Nanti dulu ya, ini belum selesai,” katanya. Sampai saat ini, konfirmasi dari perusahaan sawit dan HTI yang mendukung Paviliun Indonesia masih diupayakan redaksi.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline