RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK), Pulung Rinandoro, meradang saat ia bertanya ke Ketua DPRD Riau Periode 2009-2014, Johar Firdaus, mengenai pengajuan RAPBD Murni 2015.
Ketika itu, Jaksa Pulung menanyakan, kapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengajukan RAPBD Murni 2015. Apakah lebih dulu dibandingkan RAPBD-Perubahan 2014. Johar mengatakan, DPRD menerimnya pada bulan Juni 2014. (Baca Juga: Gumpita Akui Terima Rp 10 Juta dari Riki Hariansyah)
"Mana yang benar, Mei atau Juni dimasukkannya RAPBD murni 2015," kata Pulung mecerca Johar dengan pertanyaan waktu pengajuan RAPBD Murni 2015, Kamis (12/11/2015), di Pengadilan Negeri Pekanbaru.
"Berdasarkan catatan saya, bulan Juni, Pak," jawab Johar Firdaus. Namun, Jaksa Pulung kembali mengatakan. "Itu Pak Parman angguk-angguk kepala. Berarti Mei," ujar Pulung. Johar tetap bersikukuh mengaku dimasukkan bulan Juni. (Klik Juga: Johar Lama Periodenya Pak Dua Periode Ketua DPRD)
"Mana yang benar, kita lihat nanti dokumen kami. Pak Parman saja akui Mei," kata Pulung. "Ini saya bacakan, semoga ingatan Bapak pulih," kata Pulung mengingat Johar.
Tak hanya itu, keterangan saksi Johar Firdaus yang bertele-tele membuat Ketua Majelis Hakim, Masrul, ikut bertanya kepada politisi Golkar tersebut tentang mekanisme KUA-PPAS.
"Ini gampang pertanyaannya. Cukup gampang menjawabnya. Nanti ditafsirkan. Jawab ini dulu, jangan ditafsirkan," kata Masrul. (Lihat Juga: Riki: Terima Rp 150 Juta, Johar Sebut Ini Kurang Rp 5 Juta)
Usai mengingat itu, Jaksa Pulung kembali mengingatkan Johar, jangan dulu lari saat ditanyakan mengenai finalnya KUA-PPAS dan diikuti pembahasan RAPBD. "Kalau sudah final, berarti tak ada lagi atau dibolehkan perubahan apapun," kata Pulung. "Iya Pak," kata Johar.
Ikuti dan simak persidangan Suap APBD-P 2014 dan APBD 2015 dengan klik di sini.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
