RIAU ONLINE, JAKARTA - Harapan, badak Sumatera jantan kelahiran Amerika Serikat, telah tiba di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, tempat badak berada dalam misi untuk berkembang biak. Badak tersebut tiba di negara asal nenek moyangnya, Indonesia, Minggu (1/11).
Badak delapan tahun ini melakukan perjalanan jauh dari Cincinnati, Ohio, untuk membantu menyelamatkan spesies ini yang kritis dari kepunahan. (Baca Juga: Amerika Pulangkan Badak Sumatera ke Habitatnya)
Harapan lahir di kebun binatang Cincinnati dan selama hampir dua tahun terakhir merupakan badak Sumatera terakhir di belahan bumi bagian Barat.
Ia tiba di bandar udara Soekarno-Hatta, Jakarta, dalam peti khusus diterbangkan meggunakan pesawat jet Cathay Pacific. Harapan kemudian melanjutkan perjalanannya dalam sebuah truk menuju pelabuhan Merak dan naik kapal feri ke Lampung.
"Syukurlah, ia sudah sampai," ujar Direktur Konservasi di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Dahono Adji.
Ia mengatakan, Harapan akan "secara resmi diberikan" kepada pihak berwenang di Indonesia hari Kamis di Taman Nasional Way Kambas, tempat Suaka Badak Sumatera berada. (Klik Juga: Ilmuwan Ini 12 Tahun Tidak Mandi, Namun Tubuh tak Bau)
Badak berbobot 816 kilogram itu telah menjalani pemeriksaan medis dan dilatih untuk berjalan jauh menggunakan petinya sebelum memulai penerbangan lebih dari 16.000 kilometer, Jumat pekan lalu.
Perjalanan itu mengakhiri program pengembangbiakan dalam penangkaran untuk spesies di Kebun Binatang Cincinnat, telah memproduksi tiga badak.
Dalam penerbangannya, Harapan ditemani petugas veteran Kebun Binatang Cincinnati yang ada di Suaka Badak Sumatera (SRS) ketika abang Harapan menjadi ayah di sana 2012.
Para ahli konservasi berharap Harapan dapat kawin dengan seorang atau lebih dari tiga badak betina di Way Kambas. Di sana, badak berusia 12 tahun bernama Ratu yang lahir di alam bebas, kini mengandung bayi kedua dan diperkirakan akan melahirkan bulan Mei. (Lihat Juga: Pas Dicukur 40 Kg Bulu Wol Dihasilkan Domba Ini)
Anak Ratu, badak jantan bernama Andatu lahir 2012, merupakan badak Sumatera pertama yang lahir di fasilitas pengembangbiakan di Asia dalam lebih dari 140 tahun. Induk jantan untuk kedua anak badak itu adalah abang Harapan, Andalas, yang kembali ke Indonesia tahun 2007.
Saudara perempuan Harapan dan Andalas, Suci, mati karena penyakit tahun lalu di Kebun Binatang Cincinnati, menjadikan Harapan badak Sumatera terakhir di belahan Bumi bagian Barat.
Pemerintah Indonesia telah mengatakan tidak ingin bergantung dari negara-negara lain dalam upaya pelestarian dengan mengirimkan badak-badak supaya berkembang biak di luar negeri. Namun, pemerintah mengatakan menyambut bantuan teknologi atau sains untuk program pengembangbiakan badak Sumatera.
Badak Sumatera menghadapi ancaman serius, dengan jumlah yang terus menurun di Indonesia dalam 50 tahun terakhir akibat pemburuan untuk culanya, yang digunakan untuk obat tradisional China, dan penghancuran hutan habitatnya oleh petani, penebang hutan ilegal dan perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline