Soal Asap, Satgas Salahkan Media

Konpres.jpg
(RIAUONLINE/Zuhdy Febriyanto)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Komandan Korem 031/ Wirabima, Brigjen TNI Nurendi mengaku kecewa dengan pemberitaan beberapa media yang tidak membuka fakta di lapangan tentang upaya-upaya telah dilakukan pemerintah selama ini.

 

Seperti pemberitaan satu media televisi nasional menayangkan laporan tak berimbang sehingga terkesan menyudutkan pemerintah terkait bencana asap di Riau beberapa bulan terakhir ini.

 

"Pemerintah pusat itu terprovokasi dengan pemberitaan dari media televisi nasional yang hanya menampilkan posko kesehatan yang dibuat oleh beberapa elemen masyarakat. Sayangnya pemberitaan itu tidak menampilkan posko yang dibuat oleh pemerintah yang telah dibuat lebih dulu," ujar Nurendi kepada RIAUONLINE.CO.ID, Rabu (28/10/2015). (KLIK: Janji PLT Gubri Dihadapan Massa Mahasiswa)

 

Nurendi berharap media bisa arif dan berimbang dalam menulis pemberitaan.



 

"Pemerintah pusat itu selama ini cuma menelan mentah-mentah apa yang di tulis dan disiarkan oleh media. Makanya mereka mengira sudah terjadi evakuasi besar-besaran oleh masyarakat. Dan yang ditampilkan kemarin cuma posko yang disediakan oleh Partai Keadilan Sejahtera saja. Sedangkan posko evakuasi yang dibuat pemerintah tak dimasukin," keluh Nurendi.

 

Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman dihimbau oleh Menteri Sosial dan Menko Polhukam untuk membuat posko-posko yang layak sebagai tempat evakuasi hingga ke desa dan kelurahan. (BACA: Luhut: Perbanyak Jumlah Garam Disemai di Riau)

 

Plt Gubernur Riau telah membuat posko yang layak untuk evakuasi.

 

"Di seluruh Riau ada sekitar 50 posko kesehatan yang dibuat oleh pemerintah yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota. Di beberapa Posko itu juga kita sediakan ruangan yang khusus ditempati oleh balita dan anak-anak yang rentan terhadap dampak paparan asap ini," ucap Andi Rachman kepada wartawan, di posko Satgas di Lanud Roesmin Nurjadin.

 

"Selain itu untuk ibu hamil juga ada kita sediakan tempat khusus dengan tenaga medis serta dokter. Jadi sebenarnya ini sudah kita lakukan sejak lama," tandas Andi.