RIAUONLINE, PEKANBARU – Ketua Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Al-Azhar kecewa keterlambatan pemerintah Riau mentetapkan status tanggap darurat asap. Padahal LAM sendiri telah mengeluarkan maklumat kepada pemerintah untuk menetapkan status Tanggap Darurat 2 minggu sebelumnya.
“Kita sangat kecewa terhadap lambatnya kinerja pemerintah yang baru menetapkan status Tanggap Darurat setelah beberapa minggu ini ISPU sudah menunjuk pada level Berbahaya,” ujar Al-zhar kecewa.
Al-Azhar mengaku masyarakat Riau beberapa minggu terakhir ini seperti menghadapi genosida yang dilakukan kepada seluruh makhluk hidup yang ada di Riau. Ia membandingkan kejadian Riau hari ini dengan peristiwa genosida yang dialami oleh Kaum Yahudi oleh Nazi pada Perang Dunia II lalu.
“Dulu ketika perang dunia, orang-orang Yahudi dimasukkan ke dalam ruangan yang berisi dengan asap beracun dan dibiarkan sampai mati. Begitu pula saya melihat masyarakat Riau hari ini. Apalagi ini sudah terjadi berulang kali sampai 18 tahun sudah,” tukas Al-Azhar yang juga ketua Harian Forum Komunikasi Pemuda dan Masyarakat Riau (FKPMR). (KLIK: Riau Sediakan Ruang Evakuasi Darurat Asap)
Padahal seharusnya menurut Al-Azhar, negara di era Jokowi ini harus mulai membayar hutang masa lalunya kepada Riau. Karena persoalan kebakaran lahan dan kabut asap ini merupakan peninggalan rezim pemerintahan sebelumnya yang memberikan izin konsesi kepada perusahaan. (BACA: Inilah 4 Butir Tanggap Darurat Riau)
“Rusaknya Riau hari ini adalah karena buruknya tata kelola kehutanan yang menjadi peninggalan presiden-presiden sebelumnya yang punya kewenangan tersebut. Sehingga kita tahu bahwa kebakaran hari ini didominasi oleh lahan konsesi milik korporasi seperti laporan dari kawan-kawan Walhi atau Jikalahari,” tegas Al-Azhar. (KLIK: Fitra: Silpa APBD 2015 Diprediksi Rp 5 Triliun)
Ia memperingatkan kepada pemerintah baik pusat maupun daerah untuk serius melakukan penanggulangan atas status Tanggap Darurat yang sudah ditetapkan. “Kita meminta pemerintah untuk serius melakukan penanggulangan jangka pendek pada dunia pendidikan dengan meliburkan seluruh aktivitas pendidikan sampai keadaan membaik dan bidang kesehatan untuk menjaga keselamatan warga yang terdampak asap ini,” tegas Al-Azhar.