PLN dan PT ITA Matangkan Rencana Tumpang Susun Jalur SUTT Selat Panjang

PLN-dan-PT-ITA-Matangkan-Rencana-Tumpang-Susun-Jalur-SUTT-Selat-Panjang.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, KEPULAUAN MERANTI - PT PLN (Persero) UIP Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng) dan PT Imbang Tata Alam menggelar rapat terkait rencana tumpang susun jalur pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) pada Senin, 23 Juni 2025.

Manajer PLN UPP Sumbagteng 3, Fahrul Irawan menjelaskan, tumpang susun jalur SUTT 150 kV ini akan dilakukan di Landing Point Selatpanjang - GI Selat Panjang, khususnya yang berada di Wilayah Kerja PT Imbang Tata Alam (ITA).

“Pertemuan ini bertujuan untuk mengkaji jalur teknis overlay SUTT yang beririsan dengan wilayah kerja PT ITA sehingga nantinya memenuhi ketentuan keamanan, keselamatan dan standar teknis di kedua belah pihak,” tutur Fahrul.

Fahrul menjelaskan bahwa proyek ini menjadi bagian penting dari pengembangan sistem kelistrikan Sumatera.


“Proyek ini juga sekaligus mendukung percepatan interkoneksi listrik menuju Tanjung Balai Karimun yang ditargetkan beroperasi pada 2028,” imbuhnya.

VP Operation Sumatera PT Imbang Tata Alam, Yoyok S Purwanto menyatakan bahwa pihaknya mendukung pembangunan SUTT 150 kV Selat Panjang untuk meningkatkan pelayanan kelistrikan di Kabupaten Kepulauan Meranti, khususnya bagi wilayah operasional perusahaan seperti Lapangan Mengkikip dan Ringgit yang selama ini masih disuplai menggunakan genset diesel.

“Penting bagi kedua belah pihak untuk menyepakati rencana jalur transmisi yang beririsan dengan pengembangan wilayah kerja migas, agar pelaksanaan pembangunan dapat berjalan dengan baik,” kata Yoyok.

“Masih diperlukan adanya kajian risiko baik surface dan sub-surface pada jalur yang direncanakan, oleh karenanya perjanjian kerahasiaan atau NDA sebagai media saling bertukar data akan segera disepakati,” imbuhnya.

Selain itu, Yoyok juga menjelaskan bahwa jalur desain awal yang direncanakan melintasi area PPKH dan kawasan banjir serta gambut dalam, yang membutuhkan perhatian khusus dalam perencanaan teknis dan penggunaan lahan.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat untuk melanjutkan segera asesmen bersama guna menentukan jalur yang paling optimal agar pembangunan infrastruktur kelistrikan dan pengembangan migas dapat berjalan selaras, cepat terealisasi dan berkelanjutan di Kabupaten Kepulauan Meranti.