RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau Abdul Wahid mengatakan, sejak 1 Januari 2025, seluas 76,81 hektare lahan dan hutan di Riau terbakar akibat cuaca panas di musim kemarau.
Data tersebut berdasarkan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBDPK Provinsi Riau. Luas kebakaran tersebut tersebar di 18 titik di Riau.
"Luas kebakaran di Kota Dumai mencapai 16,03 hektar, Kabupaten Bengkalis 31,20 hektar, Kabupaten Kepulauan Meranti 2 hektar, dan Kabupaten Siak 7,90 hektar," ujarnya saat memimpin apel kesiapsiagaan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau, yang berlangsung di Bandara Pinang Kampai, Kamis, 27 Maret 2025
Ia menjelaskan, pemerintah harus mengambil langkah dan upaya yang cepat agar data kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau tidak terus membesar.
"Data ini menunjukkan bahwa kita harus lebih waspada dan meningkatkan upaya pencegahan serta penanggulangan karhutla," jelasnya.
Pada musim kemarau, Provinsi Riau dengan sebaran lahan gambut yang mencapai sekitar 5,095 juta hektar, atau sekitar 52 persen dari total lahan gambut di Pulau Sumatera, menghadapi tantangan yang sangat besar. Pasalnya, lahan gambut yang kering sangat mudah terbakar.
"Kita menghadapi tantangan yang cukup besar, apalagi dengan luasnya lahan gambut yang rawan terbakar. Akses ke lokasi kebakaran dan kekurangan sumber air menjadi kendala utama kita," jelasnya.
Ia pun mengajak seluruh stakeholder terkait agar tetap menjaga koordinasi untuk mengatasi karhutla. Apalagi, Provinsi Riau juga memasuki musim kemarau.
"Kita harus bersatu dan bekerja sama untuk melindungi Riau dari bencana karhutla. Dengan sinergi yang kuat, kita bisa mengatasi tantangan ini," pungkasnya.