RIAU ONLINE, PELALAWAN - Hampir satu pekan lamanya, banjir menggenangi Jalan Nasional Lintas Timur di Kabupaten Pelalawan, Riau.
Luapan Sungai Kampar ini belum juga surut, menyebabkan berbagai masalah bagi pengguna jalan.
Kondisi Jalan Nasional Lintas Timur di kilometer 83 Kabupaten Pelalawan sangat memprihatinkan, dengan kedalaman air mencapai 80 cm.
Sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat terpaksa tidak dapat melintas akibat dalamnya genangan air. Beberapa pengendara motor yang nekat menerobos banjir harus mengalami mogok di tengah perjalanan.
Tak hanya kendaraan kecil, truk-truk besar juga terperosok di bahu jalan karena struktur tanah yang lunak akibat banjir. Hal ini menyebabkan ratusan kendaraan terjebak macet hingga mencapai satu kilometer.
Untuk mengurai kemacetan tersebut, petugas kepolisian dari Polres Pelalawan melakukan sistem buka tutup bagi kendaraan yang ingin melintas.
Kapolres Pelalawan bersama BPBD dan unsur TNI juga terlihat memantau keadaan secara langsung di lokasi banjir.
Guna mengantisipasi agar kendaraan tidak terperosok atau terguling, Polres Pelalawan memasang garis polisi di titik-titik rawan.
Selain memutuskan akses jalan, banjir juga telah merendam ribuan rumah di Kabupaten Pelalawan, mengakibatkan dampak yang cukup besar bagi masyarakat setempat.
“Kita secara terpadu melaksanakan pengamanan lalulintas di jalan yang terendam banjir,” kata Kapolres Pelalawan, AKBP Afrizal Asri, Senin, 27 Januari 2025.
Agar lebih aman saat melintas, Satlantas Polres Pelalawan meminta kepada para pengendara untuk menggunakan jalur alternatif lintas tengah yang melintasi Kabupaten Kuantan Singingi.
“Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan dan memperlancar arus lalu lintas selama kondisi banjir masih berlangsung,” imbuhnya.