Puluhan Mahasiswa Desak Polda Tindak Penyebar Hoaks, Ganggu Investasi di Riau

Demo-mahasiswa-amppi-di-polda-riau.jpg
(RAHMADI DWI PUTRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Investasi Riau (AMPPI Riau) menggelar unjuk rasa di Mapolda Riau, Kamis, 19 Desember 2024.

Aksi ini sebagai bentuk upaya dukungan program Asta Cita pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang berupaya menarik investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Dalam orasinya, Koordinator AMPPI Riau mengungkapkan keprihatinannya terhadap adanya sejumlah aksi akhir-akhir ini, baik di Jakarta maupun di Pekanbaru, oleh sejumlah oknum LSM/ormas yang dengan sengaja melakukan penyebaran berita hoaks, yang dituduhkan kepada industri perkebunan sawit di Riau.

“Beberapa waktu belakangan ini terdapat tindakan kampanye hitam oleh oknum yang mengatasnamakan LSM/Ormas yang menyerang dan mendiskreditkan perkebunan sawit di Riau, diduga kelompok ini dengan sengaja bermaksud mengganggu kondusifitas dunia usaha perkebunan di Riau melalui aksi demonstrasi di berbagai tempat di Riau dan di Jakarta,” kata Arizal.

Tentunya hal ini sangat disayangkan, apabila aksi seperti ini dibiarkan bisa mengganggu iklim investasi di Riau.


“Dalam aksinya oknum LSM/Ormas tersebut seolah-olah mengatasnamakan masyarakat Riau dan menyebarkan kebohongan atau hoaks, oleh karena itu AMPPI Riau mengharapkan Polda Riau melakukan upaya proaktif menyelidiki apa yang menjadi motivasi kelompok tersebut, dan segera memberikan tindakan tegas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” ujarnya.

Saat ini Provinsi Riau adalah andalan Indonesia dalam bidang perkebunan sawit, karena dari 16,38 juta hektar perkebunan sawit Indonesia, seluas 3,38 juta ha atau 20,63 persen ada di Provinsi Riau. Dengan posisi yang strategis tersebut, Provinsi Riau sangat rawan dengan sorotan kampanye hitam yang menyerang investor industri perkebunan.

AMPPI Riau menduga bahwa penyebaran hoaks yang dilakukan oknum LSM/Ormas tersebut terkait dengan kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu, dan sangat rawan dimanfaatkan untuk kepentingan persaingan bisnis.

AMPPI melihat sudah saatnya pemerintah melalui Kepolisian melakukan penyelidikan terhadap siapa yang menjadi aktor intelektual di belakang berbagai kampanye hitam oknum-oknum tersebut. 

“AMPPI Riau telah menelusuri jejak digitalnya oknum-oknum tersebut, dan ditemukan mereka seringkali melakukan aksi demonstrasi  di Riau maupun Jakarta dengan tujuan kampanye hitam yang menyerang dan menyudutkan institusi pemerintah, badan usaha, maupun individu tokoh-tokoh tertentu di Riau, jadi Kepolisian Riau harus segera bertindak sebelum ada dampak yang merugikan bagi dunia investasi di Riau,” jelas Arizal.