RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sejumlah kawasan kumuh di Kota Pekanbaru masih jadi perhatian. Ada beberapa upaya dilakukan dalam rangka penataan kawasan dan penyediaan air bersih untuk warga kota ini.
Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution menyebut, program dirancang dalam kerangka kerja Tim Ahli Penanganan Kawasan Kumuh (SSK) hingga tahun 2029 mendatang.
"Tim SSK sedang dalam tahap penyusunan rencana untuk periode 2024-2029. Data yang dikumpulkan mencakup aspek air minum, kawasan kumuh, dan sekaligus melakukan penataan terhadap sanitasi di kawasan itu," jelasnya, Jumat 11 Oktober 2024.
Indra menambahkan, sanitasi di Pekanbaru saat ini melayani sekitar 550 sambungan rumah (SR). Ada pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal sebanyak 11.000 SR.
Lebih lanjut, katanya, rencana peningkatan kapasitas sumber air minum juga menjadi perhatian. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dari Perumda Tirta Siak berkapasitas 250 liter per detik dan akan ditingkatkan menjadi 750 liter per detik.
Sedangkan SPAM dari Pekanbaru-Kampar, kapasitasnya mencapai 1.000 liter per detik, dengan alokasi 700 liter per detik untuk Pekanbaru dan 300 liter per detik untuk Kabupaten Kampar.
"Harapannya pada akhir tahun 2028, sekitar 60 persen masyarakat Kota Pekanbaru akan mendapatkan akses air bersih," paparnya.
Rencana aksi ini dirancang untuk lima tahun ke depan. Rancangan akan menjadi pedoman bagi pemimpin daerah terpilih dalam melanjutkan upaya peningkatan kualitas hidup warga Pekanbaru.
"Ini adalah langkah penting untuk masa depan kota kita dan akan menjadi pedoman bagi pemimpin yang akan datang," tutupnya.