Jangan Asal, Begini Cara Pilih Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024

Ilustrasi-Pilkada1.jpg
(Liputan6.com/Yoshiro)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak digelar pada November 2024 mendatang. Masyarakat memiliki hak memilih pasangan calon kepala daerah sesuai pilihan.

Masyarakat yang punya hak pilih mesti menggunakan haknya secara maksimal. Sebab, penggunaan hak pilih berdampak terhadap keberlangsungan daerah yang bakal dipimpin kepala daerah terpilih.

Lantas, bagaimana cara memilih calon kepala daerah yang layak untuk dipilih untuk menjadi kepala daerah, guna menjalankan berbagai program dalam memajukan daerah yang dipimpinnya kelak jika terpilih?

RIAU ONLINE merangkum dari berbagai sumber tips memilih pasangan calon kepala daerah. Mulai mengenali kandidat, rekam jejak, hingga visi misi dan program kerja yang bakal dijalankan bila kelak terpilih.

1. Kenali kebutuhan dan cermati masalah daerahmu

Setiap warga negara memiliki beberapa identitas yang melekat. Antara lain perempuan, laki-laki, kaum muda, dewasa, orang tua, pelajar, wiraswasta, petani dan beragam identitas lainnya.

Kebanyakan masing-masing daerah sedianya memiliki persoalan yang khas. Misalnya, kerusakan lingkungan hidup, tingginya angka kriminalitas, tingginya angka pernikahan anak, hingga minimnya kesempatan kerja. Nah kepala daerah dengan menggunakan sistem desentralisasi, bertugas mempercepat pembangunan dan kesejahteraan di daerah.

2. Nilai Integritas dan Moralitas

Calon pemimpin yang jujur, berintegritas, dan memiliki moralitas tinggi adalah kunci untuk pemerintahan yang bersih dan transparan. Hindari memilih calon yang terlibat dalam kasus korupsi atau memiliki rekam jejak negatif.



Cermati masalah di daerahmu agar mengetahui apa yang harus dilakukan oleh kepala daerah selama lima tahun ke depan.

3. Baca visi-misi dan program kandidat

Bagi pemilih, mesti teliti dalam memilih pasangan calon, agar tak membeli kucing dalam karung. Masyarakat wajib membaca visi dan misi program kerja semua kandidat calon kepala daerah yang mengikuti kontestasi Pilkada di daerah masing-masing. Caranya, dapat membuka website Komisi Pemilihan Umum (KPU) di daerah masing-masing.

Masyarakat hanya cukup membutuhkan waktu kurang lebih sepuluh menit untuk membaca dan memastikan kebutuhan serta permasalahan di daerahnya terakomodasikan oleh kandidat yang bakal dipilih. Dengan begitu, pemilih sudah dapat mengetahui visi misi serta program apa saja yang bakal dilakukan bisa masing-masing calon terpilih menjadi kepala daerah.

4. Cari tahu rekam jejak kandidat

Hal ini bisa memanfaatkan ponsel pintar masing-masing pemilih untuk mencari rekam jejak semua kandidat. Dengan begitu, pemilih dapat memastikan kepala daerah yang bakal dipilih tidak terlibat berbagai kasus tindak pidana korupsi dan tindak pidana berat lainnya. Jika kandidat pernah menjabat sebagai kepala daerah sebelumnya, kamu perlu cari tahu kinerja dan konsistensi pemenuhan janji-janjinya.

Pemilih cerdas akan memilih pemimpin berdasarkan kemampuan, gagasan, dan tidak asal memilih. Partisipasi pemilih tidak hanya sekedar datang ke TPS lalu mencoblos, tetapi juga ikut aktif menyaksikan dan mengawasi seluruh proses Pemilihan, termasuk memonitor seluruh rekam jejak calon lewat media digital

5. Hindari memilih calon pemimpin hanya karena popularitas

Jangan cuma memilih paslon yang tenar di media, pilihlah calon yang mampu membawa perubahan positif dan pembangunan nyata bagi daerah, sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Sebagai generasi yang melek informasi, penting untuk terlibat aktif dalam proses pemilihan dan tidak apatis. Suara kita menentukan masa depan daerah, dan dengan memilih pemimpin yang berkualitas, kita bisa berkontribusi dalam menciptakan pemerintahan yang lebih baik, adil, dan transparan.

Nah, dengan berbagai tips di atas, pemilih mesti cermat dalam menggunakan hak pilihnya. Untuk itu, jadilah pemilih cerdas dengan selalu cermat dalam mendengarkan janji kampanye.

Hindari terjebak dalam janji-janji manis tanpa bukti konkret. Cek dan pastikan program-program yang ditawarkan masuk akal dan dapat diimplementasikan dengan baik.