RIAU ONLINE, PEKANBARU - Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa menegaskan pentingnya rasionalisasi anggaran dalam pengelolaan keuangan daerah setelah rapat paripurna yang digelar pada Rabu 4 September 2024, malam.
Rapat tersebut membahas laporan dari Badan Anggaran (Banggar) terkait APBD Perubahan 2024 dan APBD 2025.
Risnandar mengatakan, Pemko Pekanbaru telah dua kali melakukan rasionalisasi terhadap kebutuhan belanja yang dianggap tidak prioritas. Langkah ini diambil agar anggaran dapat dialokasikan pada kegiatan yang lebih mendesak dan berdaya guna tinggi.
"Kami telah memangkas belanja yang tidak terlalu penting, misalnya kegiatan rapat yang sebelumnya sering diadakan di hotel, kini dialihkan ke kantor untuk menghemat biaya," ujarnya.
Dalam proses rasionalisasi tersebut, Pemko Pekanbaru menggunakan pendekatan pembagian anggaran berdasarkan skala prioritas. Misalnya, 60% dari anggaran dialokasikan untuk kegiatan utama. Sedangkan 40% anggaran untuk kegiatan pendukung, atau sebaliknya, tergantung pada kebutuhan.
"Sebagai contoh, anggaran yang seharusnya digunakan untuk sosialisasi besar-besaran akan dialihkan untuk program penanggulangan stunting. Sehingga, anggaran itu memiliki dampak lebih nyata bagi masyarakat," jelas Risnandar.
Rasionalisasi anggaran ini dilakukan untuk memastikan kebijakan pemerintah ke depan. Supaya, anggaran yang digunakan dapat lebih tepat sasaran dan lebih difokuskan pada hal-hal yang bersifat prioritas.
"Dengan langkah ini, kami berharap dapat memaksimalkan penggunaan anggaran untuk program-program yang benar-benar penting, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Pekanbaru," tutupnya.