Pemuda di Rokan Hilir Adaptasi Perubahan Iklim Dengan Pertanian Lahan Tanpa Bakar

Halim-bertani-semangka.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE - Halim (22 tahun) bersama sejumlah anak muda dan remaja sekolah aktif mengembangkan pertanian lahan tanpa bakar (PLTB), peternakan ayam dan pakan ayam organik dari maggot dan azolla, yang berada di rumah belajar inovatif (RBI) di Kepenghuluan Sintong Pusaka, Kabupaten Rokan Hilir.

Halim merupakan seorang pemuda desa di Kepenghuluan Sintong Pusaka, yang putus kuliah dan kembali ke desa untuk mengembangkan kemampuan bertani dan beternak ayam secara organik. 

Kegiatan pemuda dan remaja itu di dukung oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) sejak tahun 2022. 

PT, PHR bermitra dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia (BRGM RI) yang telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding) sejak tahun 2022 dalam rangka merestorasi gambut di Provinsi Riau dengan berbagai kegiatan, diantaranya adalah mendorong praktik pertanian lahan tanpa bakar (PLTB).

Budidaya semangka di lokasi Rumah Belajar Inovatif (RBI) menjadi salah satu demonstration plot (demplot) sebagai sarana belajar bagi masyarakat khususnya anak-anak muda dan pelajar di Kepenghuluan Sintong Pusaka, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir. 

Budidaya pertanian pada lahan eks-gambut memberi tantangan sendiri terutama kondisi tanah yang berpasir, minim unsur hara dan cuaca panas pada kondisi tertentu. 



Dampak perubahan iklim sudah menjadi kenyataan, sehingga perlu kemampuan adaptasi dari para petani khususnya anak muda dan remaja yang ingin mengembangkan pertanian. 

Kepala Kelompok Kerja Partisipasi dan Kemitraan BRGM RI, Muh. Yusuf sangat mengapresiasi inisiatif pemuda desa yang turut mendorong penggunaan metode pertanian lahan tanpa bakar. 

Hal ini sejalan dengan misi BRGM RI untuk merestorasi gambut sebagai upaya menyerap emisi karbon. Pertanian lahan tanpa bakar adalah upaya adaptasi terhadap perubahan iklim yang dapat dilakukan para petani. 

Muh Yusuf juga mengapresiasi peran dari para pelaku usaha dalam mendukung upaya restorasi gambut, khususnya kepada PT Pertamina Hulu Rokan yang secara berkelanjutan telah mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program restorasi gambut di Provinsi Riau.

Melalui program Kemitraan Restorasi Gambut untuk Pencegahan dan Penanganan Karhutla Berbasis Partisipasi Masyarakat pada tahun 2024 ini, PT PHR dan BRGM RI dengan pelaksanaan program dari Cakra Consulting, melaksanakan kegiatan di 9 desa.

Kegiatan ini meliputi pelatihan pencegahan dan penanganan karhutla, dukungan patroli rutin untuk pencegahan karhutla bagi anggota MPA (masyarakat peduli api), penyusunan peraturan desa tentang pencegahan dan penanganan karhutla, praktik pertanian lahan tanpa bakar (PLTB), budidaya maggot dan azolla sebagai bahan pakan organik, peternakan ayam, pengembangan bank sampah.

Lokasi 9 desa yang menjadi locus kegiatan tersebut di 2 kabupaten yaitu Rokan Hilir dan Bengkalis, yaitu di Kepenghuluan Sintong Pusaka, Sintong Bakti, Bangko Jaya, Sekeladi Hilir, Rantau Bais, Teluk Nilap, Rantau Kopar, Desa Bumbung dan Desa Petani.