Polresta Pekanbaru Bungkam Soal Perkembangan Kasus Pembacokan antar Jukir

Kasatreskrim-Polresta-Pekanbaru11.jpg
(DEFRI CANDRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Polresta Pekanbaru hingga belum mengungkap perkembangan kasus pembacokan antar juru parkir di Jalan Mustika Pekanbaru, Sabtu, 10 Agustus 2024.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra, masih bungkam terkait perkara ini saat RIAU ONLINE meminta keterangan via WhatsApp.

Perkelahian berdarah diduga terjadi antar sesama oknum juru parkir (jukir) pada akhir pekan kemarin di depan Gereja HKBP, Jalan Hangtuah, Kota Pekanbaru, viral di media sosial.

Keduanya terlibat perkelahian hingga akhirnya harus mendapat perawatan medis. Mereka berkelahi hebat setelah keduanya sempat terlibat perselisihan beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru, tengah menyelidiki perkara ini. 

Dishub Kota Pekanbaru menyerahkan perkara ini kepada kepolisian. Dinas juga masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut terkait permasalahan keduanya."Kita menyerahkan ke pihak berwajib, terkait siapa yang terlibat. Apa mereka memang oknum jukir atau tidak," kata Kepala Dishub Kota Pekanbaru, Yuliarso, Selasa, 13 Agustus 2024.



Kronologi pembacokan antar jukir di Pekanbaru

Pertikaian di antara dua juru parkir, FY dan MF, berawal saat satu di antaranya kembali mengungkit pertengkaran yang sempat terjadi pada Idul Adha lalu, ketika keduanya sama-sama bertugas sebagai jukir di Masjid Agung An Nur.

Pertikaian di antara dua juru parkir, FY dan MF, berawal saat satu di antaranya kembali mengungkit pertengkaran yang sempat terjadi pada Idul Adha lalu, ketika keduanya sama-sama bertugas sebagai jukir di Masjid Agung An Nur.

FY dan MF terlibat adu mulut saat menerima uang parkir dari pemilik mobil. FY yang tidak terima dengan ucapan kasar MF melapor kepada sang suami.

Cekcok pun kembali tak terhindarkan antara suami FY dan MF, namun dilerai polisi. Tapi, tampaknya MF menaruh dendam terhadap FY akibat kejadian itu.

Pada Sabtu malam lalu, FY yang keluar rumah saat membeli popok anaknya mendapat penyerangan dari MF menggunakan parang dan membacok tangan serta kaki FY. FY sempat melawan dengan memukul tangan MF menggunakan kayu hingga parang terlepas dari tangan MF.

Peristiwa ini terjadi di depan Gereja HKBP atau tak jauh dari Masjid Agung An Nur. Teriakan minta tolong FY membuat suami dan anaknya mendatangi lokasi.

Suami FY berhasil mengamankan parang dari tangan MF. Aksi saling bacok pun tak terhindarkan. Suami FY membacok MF hingga mengalami luka-luka. Akibat kejadian ini, baik FY maupun MF dilarikan ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan medis.