Jukir Pekanbaru Terlibat Perkelahian Berdarah, Kadishub: Harus Diselidiki

Kadishub-pekanbaru-yuliarso1.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Perkelahian berdarah diduga terjadi antar sesama oknum juru parkir (jukir) pada akhir pekan kemarin di depan Gereja HKBP, Jalan Hangtuah, Kota Pekanbaru, viral di media sosial.

Keduanya terlibat perkelahian hingga akhirnya harus mendapat perawatan medis. Mereka berkelahi hebat setelah keduanya sempat terlibat perselisihan beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru, Yuliarso angkat bicara terkait adanya oknum jukir terlibat perkelahian. Ia menyebut pihaknya belum memastikan apa keduanya memang oknum jukir.

"Terkait masalah itu, harus dipastikan dulu mereka memang oknum jukir atau tidak," jelasnya, Selasa 13 Agustus 2024.

Dirinya juga berharap masyarakat tidak menggeneralisir kejadian itu. Apabila memang jukir tentu hanya oknum jukir yang terlibat dalam perkelahian tersebut.

Pihaknya menyerahkan permasalahan kepada pihak berwajib dalam hal ini kepolisian. Dinas juga masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut terkait permasalahan keduanya.

"Kita menyerahkan ke pihak berwajib, terkait siapa yang terlibat. Apa mereka memang oknum jukir atau tidak," jelasnya.



Yuliarso tidak ingin menduga-duga penyebab kejadian itu. Perkelahian dua orang tersebut sudah masuk ranah pidana. Pihaknya pun menyerahkan penanganan masalah ini kepada kepolisian.

"Tentu harus diselidiki penyebab dan motifnya sehingga bisa terjadi kekerasan tersebut," ungkapnya.

Sebelumnya, cekcok antar sesama juru parkir di sekitar Masjid Agung An Nur Kota Pekanbaru berujung pembacokan, pada Sabtu, 10 Agustus 2024.

Pertikaian di antara dua juru parkir, FY dan MF, berawal saat satu di antaranya kembali mengungkit pertengkaran yang sempat terjadi pada Idul Adha lalu, ketika keduanya sama-sama bertugas sebagai jukir di Masjid Agung An Nur.

FY dan MF terlibat adu mulut saat menerima uang parkir dari pemilik mobil. FY yang tidak terima dengan ucapan kasar MF melapor kepada sang suami.

Cekcok pun kembali tak terhindarkan antara suami FY dan MF, namun dilerai polisi. Tapi, tampaknya MF menaruh dendam terhadap FY akibat kejadian itu.

Pada Sabtu malam lalu, FY yang keluar rumah saat membeli popok anaknya mendapat penyerangan dari MF menggunakan parang dan membacok tangan serta kaki FY. FY sempat melawan dengan memukul tangan MF menggunakan kayu hingga parang terlepas dari tangan MF.

Peristiwa ini terjadi di depan Gereja HKBP atau tak jauh dari Masjid Agung An Nur. Teriakan minta tolong FY membuat suami dan anaknya mendatangi lokasi.

Suami FY berhasil mengamankan parang dari tangan MF. Aksi saling bacok pun tak terhindarkan. Suami FY membacok MF hingga mengalami luka-luka. Akibat kejadian ini, baik FY maupun MF dilarikan ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan medis.