5 Fakta Mahasiswi Pulang Dugem Tabrak IRT hingga Tewas Berujung Penjara

Tampang-Pelaku-Penabrak-Emak-Emak-Hingga-Tewas-di-Pekanbaru.jpg
(Rahmadi Dwi Putra/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Marissa Putri (21), seorang mahasiswi jurusan psikologi perguruan tinggi di Pekanbaru, menabrak ibu rumah tangga (IRT), Renti Marnengsing (46), hingga tewas di Jalan Tuanku Tambusai, Sabtu, 3 Agustus 2024, pagi.

Marissa yang baru pulang dari tempat hiburan malam menghantam sepeda motor yang dikendarai korban dari belakang, hingga korban korban terseret sejauh lima meter.

Pelaku sempat kabur ke arah Mall Living World, namun berhasil dikejar pengemudi ojek online agar dapat bertanggung jawab.

1. Pelaku mabuk dan konsumsi narkotika

Marissa dihubungi temannya berinisial T untuk berkumpul di tempat hiburan malam Sago KTV, Sabtu, 3 Agustus 2024, pukul 00.00 WIB. Di sana, Marissa ditawari pil ekstasi oleh dua rekannya, T dan O.

Marissa bersama kedua rekannya pun mabuk-mabukkan dan mengonsumsi inex hingga pagi, pukul 05.00 WIB.

"Pemeriksaan saksi, pelaku mengaku diberi Inex oleh temannya di THM tersebut dan mabuk-mabukan di sana," ujar Kapolresta, Kombes Jeki Rahmat Mustika, Minggu, 4 Agustus 2024

Saat akan pulang, Marissa Putri sudah dalam pengaruh alkohol dan Inex sehingga membawa kendaraan Mobil Raize nomor polisi BM 1959 FJ dengan kecepatan tinggi dari Sago KTV.

2. Marissa tabrak IRT hingga tewas

Marissa Putri yang mengemudi mobil di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang melaju dengan kecepatan tinggi sepulang dugem dari Sago TV, Sabtu, pagi.

Setibanya di Jalan Tuan Tambusai, Marissa menabrak bagian belakang sepeda motor yang dikendarai Renti.

Motor yang dikendarai korban sempat terseret sejauh 5 meter. Namun pelaku tak menyadari kejadian tersebut dan terus memacu kendaraannya meninggalkan korban yang dalam kondisi luka berat di lokasi kejadian.

Driver ojek online yang melihat peristiwa itu lantas mengejar pelaku hingga ke Living World dan meminta untuk bertanggung jawab.

Pelaku saat itu juga kembali ke lokasi kejadian yang telah dipenuhi masyarakat dan personel Satlantas Polresta Pekanbaru yang melakukan pengamanan area kecelakaan lalu lintas tersebut.



Nahas, korban dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian, kemudian dibawa ke rumah sakit. Sedangkan pelaku bersama barang bukti Mobil Toyota Raize miliknya pribadi yang dikemudikannya dibawa ke Mapolresta Pekanbaru untuk proses lebih lanjut.

3. Marissa positif konsumsi narkotika

Kasatlantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa mengonfirmasi bahwa pelaku positif mengonsumsi narkotika jenis ekstasi. Namun pelaku tidak mengakui hasil tes urine tersebut.

Setelah proses pemeriksaan panjang, Marissa Putri akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Pekanbaru.

Belakangan, terungkap Marissa Putri merupakan mahasiswi jurusan psikologi di Universitas Abdurrab.

Pihak keluarga pelaku sudah berusaha mendatangi keluarga korban dan ingin menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan. Tapi, pihak keluarga korban menolak dan ingin kasus ini diselesaikan secara hukum.

4. Marissa minta maaf setelah jadi tersangka

Dengan tangan diborgol dan mengenakan baju tahanan, Marissa akhir menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban di hadapan Kapolresta Pekanbaru, Kombes Jeki Rahmat Mustika, dan awak media.

Ia mengaku tidak menyadari telah mengalami kecelakaan dan menabrak korban hingga tewas. Ia tak menampik, bahwa saat kejadian dirinya dipengaruhi alkohol.

"Kesalahan telah saya buat terhadap korban dan keluarga korban yang ditinggalkan, sama sekali dalam keadaan tidak sadar, dan tidak sengaja menabrak korban, dan sangat menyesal sekali atas kelalaian saya," katanya.

"Saya menyesal atas yang saya lakukan tapi saya benar benar tidak sengaja menabrak korban dan dalam keadaan tidak sadar," ujar Marisa Putri.

5. Anak korban ungkap kesedihannya di media sosial

Farah, anak korban, tak kuasa menahan kesedihannya setelah ditinggal sang ibu. Ia pu menumpahkan rasa sedihnya di media sosial miliknya. Ia mengaku benar-benar kehilangan ibu usai ditabrak Marissa Putri.

Berikut ungkapan kesedihan sang anak, sebagaimana dikutip RIAU ONLINE, Senin, 5 Agustus 2024.

"Ma? Cepet banget perginya? Yeyen nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma udah jadi anak yang kurang baik. Mama ga perlu mikirin Yen lagi ya, Yen baik di sini. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama, tapi Allah lebih sayang mama jadi ngebawa mama ke sisi-Nya.

Ma, sekarang yen ga bisa kuat kayak yang mama mau, Yen cengeng, jangan marah ya ma, nanti kalo kita ketemu lagi mama boleh kok marahin, tapi sekarang mama jauh, jadi mama belum boleh marah ya. Bantu Yen kuat dari sana ya. kalau sudah saatnya kita ketemu kita cerita cerita lagi ya ma. sampai ketemu lagi bulanku, Yeyen sayang mamaaa.

Seandaikan pagi itu aku ngelarang mama pergi, apa aku masih bisa meluk mama hari ini? Seandainya mama lewat jalan lain, apa aku masih bisa ngeliat mama pulang dengan tersenyum? Seandainya aku kaya, mama ga perlu pergi kerja, apa mama bakal ngebukain aku pintu rumah dan bilang "poyen mama sudah pulang

Seharusnya aku makan nasi yang mama masak pagi itu kalau tahu ternyata itu adalah masakan terakhir mama. Seharusnya aku selalu meluk dan cium mama, bukan hanya di saat hari raya, ulang tahun mama, dan juga hari terakhir aku melihatnya. seharusnya aku ngeperlakuin mama lebih baik lagi, aku memang anak yang durhaka.

Kenangan pagi itu akan selalu akan kuingat, dimana mama minta maaf tidak sempat untuk memasak lauk dan bilang "nanti beli lauk di simpang aja ya, mama belum sempat masak, mau ke pasar dulu. besok-besok kalau mau beli lauk di sana aja, enak-enak.

Ma, ga ada yang lebih enak dari masakan mama seharusnya aku bisa ngejawab seperti itu, tapi aku pergi gitu aja. Banyak kata seandainya di pikiranku, penyesalan selalu berkecamuk di benakku, tapi tidak ada kata seandainya dalam ketetapan Allah, tidak ada yang perlu disesali karena semua itu memang jalan yang terbaik untuk mama.

Yeyen ikhlas kok ma, tapi Yen cengeng, mama jangan sedih ya liat Yen nangis. Besok-besok Yen bakal jadi anak yang kuat seperti yang mama mau. Ma, Yen mau bilang kalau mama adalah ibu terbaik untuk Yeyen. Mama ga akan ada gantinya. Mama adalah mama Yeyen, selamanya akan jadi mama Yeyen.

Yeyen sayang mama.”