Akses dan Kualitas Pendidikan di Pekanbaru Masih Rendah

Upacara-di-hari-pertama-sekolah1.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerataan pendidikan masih menjadi masalah di Kota Pekanbaru. Kondisi ini tercermin dari tidak meratanya akses pendidikan, terutama di kalangan keluarga kurang mampu.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, pemerataan pendidikan masih rendah, baik antar wilayah maupun antara sekolah negeri dan swasta. 

"Hal ini menunjukkan bahwa akses dan kualitas pendidikan belum merata di seluruh kota," ujarnya, Rabu 24 Juli 2024.

Meski begitu, lanjutnya, angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi murni (APM) untuk tingkat SD dan SMP di Pekanbaru terbilang tinggi.



Namun ternyata angka ini belum sepenuhnya mencerminkan pemerataan pendidikan, terutama bagi keluarga miskin atau kurang mampu yang masih mengalami kesulitan mengakses pendidikan berkualitas.

"Banyak kepala sekolah yang tidak memberikan izin kepada calon pembina untuk mengikuti pelatihan, menghambat peningkatan kompetensi, dan kualitas pendidikan," jelas Indra.

Lebih jauh ia menjabarkan, minimnya fasilitas kredit usaha rakyat menghambat perkembangan usaha kecil dan menengah di Pekanbaru. Seharusnya, fasilitas kredit itu bisa mendorong perekonomian.

Fasilitas olahraga juga belum terdata dengan baik. Hal ini mengakibatkan kurangnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana olahraga yang memadai.