Anak Muda di Pekanbaru Terjaring Razia Saat Pesta Narkoba, Sekda: Rusak Generasi

Sekda-Pekanbaru-indra-pomi0.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tujuh muda-mudi di Pekanbaru terjaring dalam operasi Anti Narkotika (Antik) Lancang Kuning 2024 yang digelar Ditresnarkoba Polda Riau, Selasa, 7 Juli 2024, pukul 00.30 WIB. 

Mereka diciduk saat pesta narkoba di satu ruangan dan dinyatakan positif mengonsumsi narkoba jenis sabu berdasarkan hasil tes urine.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Indra Pomi Nasution menyayangkan anak muda yang mengonsumsi narkoba. Hal itu menurutnya dapat merusak diri sendiri dan generasi muda.

"Karena menggunakan narkoba ini sama dengan merusak generasi kita, jadi kalau kita lihat 20-45 itu adalah generasi emas Indonesia yang akan mewarisi kepemimpinan di Indonesia maupun di Kota Pekanbaru. Tentu kita ingin anak-anak kita jangan sampai terkontaminasi oleh narkoba," sebutnya.

Ia menyampaikan ada banyak dampak buruk dari mengonsumsi narkoba. Apabila seseorang sudah kecanduan, maka akan ada kerawanan maupun pemikiran yang bisa memicu tindakan negatif.



"Kalau sudah mengonsumsi narkoba, mungkin pertumbuhan otaknya juga terganggu, kemudian juga akan muncul kerawanan lain, misalnya kalau sudah kecanduan dan gak dapat narkoba dia akan berani mencuri atau melakukan kekerasan merampas barang orang lain, nah ini yang akan menimbulkan kerawanan lain di Kota Pekanbaru ini," ulasnya.

Terkait tempat hiburan malam, dirinya tidak mempersoalkan. Namun, Indra menegaskan agar pemilik maupun pengunjung hiburan malam bisa tertib tanpa ada aktivitas penggunaan barang-barang terlarang. 

"Jadi kita yang namanya hiburan malam ini tentu ingin tertib ya, artinya tidak melanggar peraturan perundang-undangan, kalau hiburan mungkin ya tetap ada hiburan, tetapi penggunaan barang-barang terlarang seperti narkoba dan lain-lain itu tentu harus dieliminir," sebutnya.

Lanjutnya, pemerintah kota selalu menyosialisasikan kepada masyarakat Kota Pekanbaru untuk tidak menggunakan narkoba. Selain itu, perlu kesadaran masyarakat sendiri yang datang ke tempat-tempat hiburan supaya tidak menggunakan barang berupa narkoba.

"Jadi kita ingin ini bisa dieliminir," tutupnya.