Pengendalian Banjir Segera Dibangun di Pekanbaru, Disebut Bisa Atasi 66 Persen Banjir

Banjir-di-pekanbaru.jpg
(Dok. BPBD Pekanbaru)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pengendalian banjir akan dibangun di Kota Pekanbaru untuk mengatasi masalah banjir yang tak kunjung usai di ibukota Riau. Proyek ini bahkan disebut mampu mengurangi skala banjir hingga 66 persen.

Hal ini diungkap Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Intsiawati Ayus. Ia menyebut proyek ini akan mulai dibangun sekitar akhir tahun ini.  

"Setelah kita usahakan bertahun-tahun, akhirnya usulan kita sebagai Anggota DPD perwakilan Riau, dapat disetujui oleh Kementerian PUPR, berupa pembangunan pengendalian banjir yang akan dimulai sekitar akhir 2024 hingga 2026 mendatang menggunakan dana APBN," terangnya.

Intsiawati mengatakan, proyek pengendalian banjir ini merupakan jawaban dari aspirasi masyarakat Kota Pekanbaru.

"Sejak tahun 2016 sudah kita ikhtiarkan agar melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) III, menyesuaikan desain penanganan banjir Kota Pekanbaru, dibangunlah waduk dan pintu air di areal Perkantoran Wali Kota Pekanbaru di Kecamatan Tenayan Raya. Akan tetapi, setelah waduk dibangun, ternyata masyarakat mengklaim bahwa area genangan waduk belum dibebaskan lahannya, sehingga area genangan itu tidak bisa kita bangun," jelasnya.



Anggota DPD RI itu mengatakan, Kota Pekanbaru mempunyai empat pintu air dan seharusnya ada waduk di belakang Perkantoran Tenayan Raya sebagai hilir aliran air hujan di wilayah pemukiman masyarakat.

"Tapi itu pun kosong airnya. Air tidak bisa mengalir karena saluran air (drainase, parit) di pemukiman dan jalan-jalan tidak maksimal (ada yang terputus, tertumpuk sedimen dan mengalami penyempitan akibat pembangunan gedung dan ruko)," jelasnya.

Menurutnya, jika proyek pengendalian banjir ini berhasil dan Pemko Pekanbaru juga menyambung saluran air mulai dari pemukiman hingga ke ruas-ruas jalan, serta embung atau waduk, maka masalah banjir akan teratasi dengan baik.