Gunakan APBN, Proyek Pengendalian Banjir di Pekanbaru Akan Dibangun Selama 2024-2026

Anggota-DPD-RI-Intsiawati-Ayus.jpg
(Winda Turnip/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Proyek Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru akan kembali dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Intsiawati Ayus, mengatakan proyek ini diprediksi dapat mengurangi skala banjir hingga 66 persen apabila telah selesai.

"Alhamdulillah, setelah kita usahakan bertahun-tahun, akhirnya usulan kita sebagai Anggota DPD perwakilan Riau, dapat disetujui oleh Kementerian PUPR, berupa pembangunan Pengendalian Banjir yang akan dimulai sekitar akhir 2024 hingga 2026 mendatang menggunakan dana APBN," ujarnya, Selasa, 9 Juli 2024.

Ia menjelaskan, proyek ini merupakan jawaban atas aspirasi masyarakat Kota Pekanbaru selama bertahun-tahun lamanya. Yaitu, solusi mengatasi banjir yang terus menerus 'menghantui' masyarakat apabila turun hujan.

Menurutnya, upaya mengatasi banjir di Kota Pekanbaru memang cukup kompleks. Apalagi, proyek penanganan banjir sebelumnya pun tak bisa terselesaikan seratus persen.

"Sejak tahun 2016 sudah kita ikhtiarkan agar melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) III, menyesuaikan desain penanganan banjir Kota Pekanbaru, dibangunlah waduk dan pintu air di areal Perkantoran Wali Kota Pekanbaru di Kecamatan Tenayan Raya. Akan tetapi, setelah waduk dibangun, ternyata masyarakat mengklaim bahwa area genangan waduk belum dibebaskan lahannya, sehingga area genangan itu tidak bisa kita bangun," jelasnya.



Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa Kota Pekanbaru mempunyai empat pintu air dan seharusnya ada waduk di belakang Kantor Tenayan Raya sebagai hilir aliran air hujan di wilayah pemukiman masyarakat.

"Tapi itupun kosong airnya. Air tidak bisa mengalir karena saluran air (drainase, parit) di pemukiman dan jalan-jalan tidak maksimal (ada yang terputus, tertumpuk sedimen dan mengalami penyempitan akibat pembangunan gedung dan ruko)," jelasnya.

Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemko) juga disulitkan dengan kondisi geografis Kota Pekanbaru yang cenderung datar. 

"Kota Pekanbaru inikan datar ya, sehingga kalau pun ada jalan air, dia harus benar-benar dipikirkan skemanya agar air itu bisa mengalir ke embung-embung, waduk atau sungai," jelasnya.

Ia menjelaskan, apabila proyek Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru ini berhasil dan Pemko Pekanbaru juga berhasil menyambung saluran air mulai dari pemukiman hingga ke ruas-ruas jalan dan embung atau waduk, maka masalah banjir akan teratasi dengan baik.

"Sekarang, APBN sudah dikucurkan untuk membangun bagian hilirnya, tempat penampungan air dan pompa air. Pemko Pekanbaru juga harus bersinergi, menyambungkan parit-parit ini agar aliran air bisa sampai ke hilir," pungkasnya.