RIAU ONLINE, PEKANBARU - Beredarnya kabar dugaan proyek toilet fiktif di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru, menjadi sorotan publik.
Dari hasil penelusuran RIAU ONLINE, di Kantor Bapenda Kota Pekanbaru, Jalan Teratai, Jumat, 5 Juli 2024, toilet yang dipermasalahkan tersebut bukan dalam bentuk pembangunan melainkan renovasi.
Toilet yang dipermasalahkan itu berada di lantai 1 yang anggaran renovasinya dianggarkan pada 2024. Sedangkan toilet di lantai 2 gedung Bapenda Pekanbaru yang pengerjaannya sudah rampung menggunakan anggaran tahun 2023.
Sekretaris Bapenda Kota Pekanbaru Ade Rinaldi mengatakan, toilet yang dilaporkan ke Polresta Pekanbaru itu bukanlah fiktif, melainkan dalam keadaan renovasi. Dia mengatakan, informasi yang beredar adalah toilet di lantai 1, bukan di lantai 2.
"Saya bisa jelaskan, itu (toilet) tidak fiktif. Barangnya ada, kita hargai Polresta karena laporan dari masyarakat. Polresta memanggil saya pada Senin kemarin. Saya sudah jelaskan dan saya sudah bawa dokumennya ke Polresta," ujar Ade.
Dia mengaku telah menyampaikan hal itu ke Polresta Pekanbaru terkait kapasitasnya sebagai Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau PPTK. Ade Rinaldi dimintai keterangan bersama pejabat pengadaan Bapenda Pekanbaru.
“Sementara yang dilaporkan itu merupakan toilet di lantai 1 bukan di lantai 2. Anggaran renovasi toilet tersebut berkisar sekitar Rp200 juta. Itu bukan pembangunan, dia direhab (renovasi). Dulu disini ada tiga instansi, di lantai dua ini dulu dihuni Disperindag sama Koperasi. Setelah ditinggalkan pindah ke kantor di Tenayan, lantai dua ini rusak berat. WC dan toilet tidak bisa digunakan, itu kami rehab di tahun 2023 untuk di lantai dua," sebut Ade.
Terkait toilet ini, tim dari Inspektorat akan melakukan audit pemeriksaan dalam waktu dekat. Pada audit reguler tahun 2023 lalu, BPK tidak menemukan adanya penyelewengan dalam proyek pengadaan di Bapenda Pekanbaru.
"Pada audit reguler BPK tidak ada temuan terkait pengadaan kami. Toilet ini hanya rehab, bukan pembangunanpembangunan dan pengerjaan renovasinya di lantai dua sudah selesai semuanya. Yang di lantai 1 itu (dianggarkan, red) di tahun 2024.
Kami menghormati prosesnya dan akan kami siapkan dokumennya. WC di pagu sekitar Rp200 juta dan merupakan proyek penunjukan langsung (PL)," terang Ade.
Dia menambahkan, pihaknya siap bekerja sama dengan kepolisian dan memberikan informasi yang dibutuhkan.
"Saya siap bekerja sama dan siap menyerahkan data apa yang diminta dan kita tunggu hasil audit inspektorat," pungkasnya.
Sebelumnya, Polresta Pekanbaru sedang mendalami laporan terkait dugaan pembangunan toilet fiktif di Bapenda Kota Pekanbaru.
Terkait hal itu, sejumlah pihak terkait telah dipanggil dan dimintai keterangan. Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra membenarkan hal itu.
"Benar, itu masih lidik dan saat ini kita masih mendalaminya," tutur Kompol Bery.
Hingga saat ini kata Bery, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan saksi sebanyak 7 orang saksi.
"Sejauh ini sudah tujuh orang saksi yang kita mintai keterangan," ungkapnya.