Mangkrak 3 Tahun, Pembangunan Pasar Induk Dilanjutkan Tahun Ini

Pembangunan-Pasar-Induk.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pembangunan Pasar Induk Pekanbaru berlanjut setelah sempat terhenti selama tiga tahun. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mendorong pihak pengembang agar mempercepat proses pembangunan pasar.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru optimistis pembangunan Pasar Induk rampung tahun 2024 ini. Saat ini, progres pembangunan sudah mencapai 80 persen. 

"Kami masih memanggil pengelola Pasar Induk yakni PT Agung Rafa Bonai. Terakhir saya cek, sudah selesai 80 persen," kata Kepala Disperindag Pekanbaru Zulhelmi Arifin, Senin 29 Januari 2024.

PT ARB berusaha dan berkomitmen menyelesaikan Pasar Induk tahun ini. Para pedagang grosir akan dipindahkan dari Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS). Sehingga, semua pedagang grosir terpusat di Pasar Induk. 



Pembangunan Pasar Induk Pekanbaru sempat mangkrak lantaran pengembang yakni PT Agung Rafa Bonai (ARB) mengalami krisis finansial. Padahal, proses pengerjaan pasar induk sudah berlangsung sejak tahun 2017 silam.

PT ARB sebelumnya sempat meminta perpanjangan waktu karena tidak mampu rampungkan pasar induk pada Oktober 2018 dan Oktober 2019 silam. Pasar ini semestinya sudah beroperasi pada tahun 2020 silam.

Maju mundur pembangunan terjadi selama masa pandemi, tahun 2020 dan 2021. Selain masalah finansial akibat pandemi, PT ARB juga meminta kepastian status lahan. 

Akhirnya, Hak Pengelolaan Lahan (HPL) diterbitkan Kementerian ATR/Badan Pertanahan Nasional pada 2022. Bermodalkan HPL ini, PT ARB mendapat suntikan dana dari bank untuk melanjutkan pembangunan Pasar Induk.

PT ARB telah menghabiskan dana Rp 60 miliar dengan capaian pembangunan 60 persen, sejak 2017 hingga 2022. Pembangunan Pasar Induk itu menggunakan skema Build Operate Transfer (BOT) atau biaya pembangunan ditanggung seluruhnya oleh investor.