Muflihun Ajak Warga Pekanbaru Tanam Cabai untuk Jinakkan Inflasi

Pembeli-cabai-di-pasar-kodim.jpg
(RAHMADI DWI PUTRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Dinas Perindustrian dan Perdagangan mencatat harga cabai di Pekanbaru sudah turun namun masih cukup tinggi yakni Rp 74.000 per kilogram. Cabai saat ini masih menjadi salah satu penyumbang inflasi di Kota Pekanbaru. 

Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun mengatakan untuk bahan pokok di Pekanbaru saat ini memang selalu naik turun. Kondisi ini terjadi di sejumlah komoditi dan bahan pokok seperti cabai, bawang, beras dan gula.

 

Dirinya mengajak Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) berkolaborasi untuk menyelesaikan permasalah inflasi yang menjadi masalah di Indonesia dan juga Pekanbaru.

 

"Saya sampaikan agar PKK mendukung pemerintah ya. Hari ini inflasi jadi maslaah Indonesia termasuk Pekanbaru. Karena bahan pokok kita selalu naik turun seperti bawang, beras, cabai, kadang bagus kadang tinggi. Alangkah eloknya PKK ikut serta dan andil dalam menurunkan angka inflasi ini," ujar Muflihun.

 

Ia mengatakan, Pemko Pekanbaru akan menyiapkan lahan pekarangan yang bisa dikelola oleh PKK. Dirinya menilai, dengan upaya tersebut bisa membantu mengendalikan harga.



 

"Dari pada kita terus impor, alangkah eloknya kita menanam. Kalau bisa PKK berkontribusi untuk menanam itu tadi. Namun tentu itu harus disesuaikan dengan tanah yang cocok dan bagus, karena memang penanaman itu harus sesuai dengan tanahnya," paparnya.

 

Kota Pekanbaru mengalami inflasi sebesar 1,56 persen pada bulan Oktober 2023. Inflasi beras berada di angka 0,06 persen. Sedangkan inflasi akibat kenaikan harga cabai sebesar 0,02 persen.

 

Meski begitu, Muflihun mengklaim tingkat inflasi Kota Pekanbaru bulan Oktober terbilang masih normal. Ia menyebut angka inflasi kota masih di bawah nasional.