RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ruas jalan Kota Pekanbaru kerap mengalami macet di waktu-waktu tertentu. Kemacetan parah tidak hanya terjadi saat pagi hari, siang hari saat jam istirahat dan sore hari namun juga saat malam hari.
Sejumlah titik kemacetan kota di antaranya Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Tuanku Tambusai dah Jalan Soekarno-Hatta. Kondisi ini dirasakan dan diakui sejumlah pengendara. Kota Pekanbaru pun menjadi kota besar dengan indeks kemacetan yang cukup tinggi.
Rencana pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) jadi satu upaya untuk menyediakan transportasi massal bagi masyarakat.
Pengembangan transportasi umum massal berbasis jalan nantinya punya lajur khusus. Rencananya BRT menggunakan lajur tengah ini bakal dibangun mulai tahun 2025 mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru Yuliarso mengatakan, Kota Pekanbaru termasuk salah satu dari enam kota di Indonesia yang akan menjadi percontohan dalam pengembangan transportasi umum massal berbasis jalan.
Pengembangan transportasi umum massal ini juga masuk dalam strategis nasional. BRT sendiri merupakan bagian dari rencana pembangunan jangka panjang (RAJP) tahun 2005 - 2025.
"Enam kota itu yakni, Makassar, Pekanbaru, Batam, Bandung, Semarang, dan Medan. Kita sudah memiliki feasibility study (uji kelayakan) terkait BRT," jelas Yuliarso, Rabu 15 November 2023.
Studi kelayakan telah dilakukan untuk merancang sarana dan prasarana angkutan massal BRT, mengidentifikasi kebutuhan biaya, serta menganalisis manfaat lingkungan, sosial dan ekonomi yang dihasilkan dari penggunaan BRT.
Dalam perencanaannya, ada 15,8 kilometer koridor BRT dengan lajur khusus dan 23 unit stasiun BRT yang akan dibangun. Rute BRT akan melayani 9 rute dengan estimasi penumpang hingga 50 ribu perjalanan setiap harinya. Kemudian untuk titik integrasinya ada di Bandara SSK II Pekanbaru dan Terminal BRPS.
"Jadi rutenya dari Mal Pekanbaru, Jalan Sudirman, Tuanku Tambusai, Soekarno Hatta, dan Jalan Subrantas. Pekanbaru sudah layak untuk BRT ini. Jalan tidak diperlebar, tapi dimaksimalkan fungsinya, ditata lagi," paparnya.
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bakal menggelontorkan anggaran hingga ratusan miliar rupiah untuk pembangunan infrastruktur tersebut. Untuk memenuhi dari total anggaran tersebut, Dishub Pekanbaru meminta bantuan anggaran dari pemerintah provinsi dan pusat.