Panen Raya Padi di Bungaraya, Petani Bahagia Harga Gabah Capai Rp 6.500 per Kg

Panen-raya-padi-di-bungaraya.jpg
(Dok. Pemkab Siak)

RIAU ONLINE, SIAK - Bupati Siak Alfedri hadir dalam panen raya padi di lahan sawah milik Kelompok Tani Makmur, Dusun I Endah Darma, Kampung Bungaraya, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Riau.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan di tengah tantangan cuaca ekstrem akibat fenomena el nino yang diperkirakan akan berlangsung lama.

“Alhamdulillah, kita patut bersyukur karena kita bisa bersilaturahmi pada hari ini, kita sangat optimis dengan umur lahan puluh tahun. Saya tanya tadi ke penyuluh pertanian berapa produktivitas panen hari ini, bisa mencapai 6-7 ton/hektar,” ujar Bupati Alfedri Senin, 13 November 2023.

Alfedri menjelaskan persoalan air menjadi hal yang harus diupayakan terus-menerus. Bagaimana penangananya untuk sawah yang ada di Kabupaten Siak khususnya di Bungaraya.

“Kita ni luar biasa, pompanisasi yang dialokasikan anggarannya cukup besar di Bungaraya, termasuk prioritas nasional. Sistem pompa air Sungai Siak kemudian dialirkan, baru ada hanya di Siak di Bungaraya ini. Tinggal bagaimana memaksimalkan fungsi dan operasionalnya. Sehingga harapan kita dari pompanisasi ini dari IP 200 menjadi IP 300,” sebutnya.

Dijelaskan Alfedri berdasarkan data luas tanam padi Kabupaten Siak, 8.078 ha lahan mampu memproduksi hingga 45.423,8 ton dalam bentuk gabah kering giling (gkg). Sedangkan khusus Kecamatan Bungaraya, luas tanam 4.406,1 ha atau 54 persen dari jumlah luas tanam kabupaten produksinya mencapai 26.864 ton  atau 59 persen dari jumlah produksi kabupaten.


“Artinya, Kecamatan Bungaraya merupakan lumbung padi dan sentra penghasil padi terbesar di Kabupaten Siak. Persoalan kurangnya bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), saya minta di RPJMD tahun ini selesai, saya minta Kadis Pertanian menyiapkan matrik kecamatan dan kampung mana yang membutuhkan Alsintan, kita bantu,” kata dia.

Kepala Dinas Pertanian Siak, Irwan Saputra, melaporkan produksi padi pada di Kabupaten Siak sampai akhir September 2023 berjumlah 29.063 ton. Ini data sementara, artinya terdapat kekurangan produksi sebesar 16.400 ton yang harus tercapai, dari target 45.463 ton target tahun ini.

“Keterlambatan ini, ada beberapa sentra kita gagal tanam, akibat musim kering el nino. Kekeringan ekstrem ini, tidak hanya dirasakan di Bungaraya ini, namun dirasakan secara global,” kata dia.

Namun Ia meyakini, kekurangan produksi dengan memanfaatkan luasan lahan yang belum ditanam ada sekitar 3.300 hektar lagi. Dengan harapan ketersedian air terjamin, dan distribusi pupuk berjalan lancar.

“Petani kita musim panen ini, sangat bahagia karena hasil penjualan gabah lumayan tinggi mencapai Rp 6.500 per kg-nya. Kami harapkan peningkatan ini, bisa terjadi di sentra-sentra produksi lainnya. Seperti di Sabak Auh, Sungai Mandau, Sungai Apit, Siak dan Pusako,” ungkapnya.

Untuk mendukung lahan tetap basah di tiga kampung produktif, melalui anggaran APBD Provinsi akan dibangun pompanisasi tahap tiga di Tambusai.

“Akan ada penambahan pembangunan pompanisasi tahap tiga di Kampung Tambusai untuk mengairi Kampung Langsat Permai, Jati Baru dan Dayang Suri. Harapnya ini bisa terwujud melalui anggaran APBD Provinsi Riau,” tutupnya.