Bikin Macet, Pasar Tumpah Jalan Ahmad Yani Buat Warga Kesal

Pasar-Tumpah-Ahmad-Yani3.jpg
(Riau Online/Annisa Alzikri)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Keberadaan pedagang kaki lima di Pasar Tumpah Jalan Ahmad Yani, Sukajadi membuat para pengendara yang melintas merasa resah.

Pasalnya, aktivitas jual beli ini dilakukan di atas trotoar dan menghambat lalu lintas.

Dari pantauan RIAUONLINE.CO.ID, Kamis, 02 November 2023, banyak kendaraan pembeli yang terpakir di pinggir jalan, membuat jalanan menjadi lebih sempit dan macet.

Pengendaran Sepeda Motor, Eli (43), mengungkapkan keberadaan pasar tumpah ini sudah cukup lama, dan biasanya hanya boleh berdagang dari pukul 04:00-08:00 WIB setiap hari.

"Namun sayangnya ada juga terkadang yang masih berjualan. Masih berbenah-benah lewat dari jam yang ditentukan. Saya sering lewat sini karena tempat kerja saya tidak jauh dari pasar ini. Padahal kan sudah diperbolehkan berdagang di waktu yang telah ditentukan kenapa harus menambah jam lagi. Sedangkan berjualan waktu pagi itu saja sudah mengganggu kendaraan lewat dan membuat kemacetan," ujarnya saat diwawancarai RIAUONLINE.CO.ID, Kamis 02 November 2023.

Menurutnya, daerah pusat kota seperti ini tidak cocok dijadikan tempat pasar sebab merupakan area perkantoran, rumah sakit dan sekolahan.


"Seharusnya berjualan itu di area khusus pasar saja. Memang ada keuntunganya juga seperti jika ingin belanja sayuran atau kebutuhan lain kita tidak perlu masuk-masuk ke dalam pasar. Bisa melihat disepanjang jalan ini karena sudah termasuk lengkap. Namun tidak seharusnya di atas trotoar. Bahkan ada yang berjualan ke jalan. Trotoar kan untuk pejalan kaki, bukan tempat untuk berdagang," ungkapnya.

Ia berharap memerintah memantau kondisi ini dan memberikan tempat layak untuk para pedagang kaki lima.

"Tapi tolong berikan tempat yang lebih layak untuk pedagang ini. Malau bisa segerakan memperbaiki jalan-jalan rusak disepanjang jalan. Sebab macet tidak hanya dari pedagang saja tapi dari jalan rusak juga bisa. Di pagi hari banyak sekali aktivitas, orang berbondong-bondong untuk ke tempat kerja, ke sekolah, jadi banyak yang ingin menghindari sehingga menyebabkan macet juga," jelasnya.

Hal yang sama disampaikan pejalan kaki, Risma (33). Ia mengungkapkan Pasar Tumpah ini sudah ada sejak lama, jadi wajar pengunjungnya cukup ramai.

"Cuma ya begitu, dibilang terlalu mengganggu ya ganggu juga. Terutama untuk kita yang sering jalan kaki. Seharusnya berjalan di atas trotoar malah harus mengalah dengan pedagang yang berjualan. Jadinya kita harus berjalan di lintasan kendaraan, dan itu cukup berbahaya bagi pejalan kaki seperti saya," kata Risma.

Risma menyebut, kalau bisa pedagang pasar diberikan tempat yang pas untuk mereka berdagang.

"Janganlah di atas trotoar seperti ini apalagi disini ada Rumah Sakit. Orang banyak pergi berobat, masa karena pasar mereka yang lagi darurat mau kerumah sakit terhambat karena macet. Kan kasihan kita, ya kalau bisa pemerintah buatkan tempat khusus untuk pedagang pasar ini," tutupnya.

Artikel ini ditulis Annisa Alzikri peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE